Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Selesai sudah hajatan warga lapisan paling bawah yakni pemilihan RW di Perumahan Bumi Cilebut Damai, Bogor, Jawa Barat. Seluruh prosesnya berjalan dengan lancar, baik serta aman. Tanggal 25 November 2018 tepat di hari Minggu menjadi hari paling bersejarah untuk warga perumahan Bumi Cilebut Damai, Bogor, Jawa Barat karena ada Ketua RW baru yang dipilih secara langsung oleh warga.
Warga-warga saling bergotong royong guyub dan rukun walau persiapan untuk menggelar pemilihan langsung ketua RW hanya satu bulan.
Yang menarik kedua calon RW 18 Perumahan Bumi Cilebut Damai (BCD) Bogor, Jawa Barat saling berpelukan dan bersalamn usai penghitungan suara.
Calon nomor urut dua Aef Syaefurrohman langsung menghampiri kandidat nomor urut satu Choky Pasaribu usai penghitungan suara.
Aef yang hanya mendapatkan 102 suara berjiwa besar menerima kekalahan dari Choky. Hasil pencoblosan pilihan 263 warga dari total 370 daftar pemilih, Choki ditetapkan sebagai Ketua RW terpilih dengan perolehan suara 60 persen atau 158 suara. Sementara Aef mendapat dukungan 102 suara atau 39 persen, dan suara tidak sah 3 (1 persen).
"Target saya ikut Pil RW bukan untuk menang, tapi bagaimana proses demokrasi berjalan dengan baik di sini. Dan siapun yang menang tujuannya adalah demi memajukan perumahan BCD ke depan," ucap Aef, Minggu(25/11/2018).
Sementara itu, Choky berharap tetap mendapat dukungan dari Aef dalam menjalankan tugasnya sebagai RW lima tahun ke depan. Terutama dukungan dari para RT dan seluruh warga perumahan BCD. "Tidak ada yang kalah dan menang di sini, melainkan kebersamaan untuk menjadikan BCD nyaman, aman dan tenteram," katanya.
Atmosfer ajang pemilihan RW di Perumahan Bumi Cilebut Damai sudah terasa sejak dua pekan lalu. Saling adu visi dan misi serta selayang pandang program pun sudah dilakukan
Warga berkumpul di Jalan Boulevard perumahan satu minggu sebelum pencoblosan untuk mendengarkan visi misi dan paparan program dari kedua calon RW.
Suasana demokrasi pun sangat terasa, perwakilan warga dan tokoh masyarakat saling berdiskusi dan memberikan saran program demi pembangunan warga di perumahan yang lokasinya tidak jauh dari stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor tersebut.
Masing-masing tim sukses juga terus bergerak menjelang hari H pencoblosan. Mereka melakukan pendekatan kepada warga-warga juga memasang spanduk, baliho dan umbul-umbul di seluruh sudut-sudut perumahan.
Menjelang hari H pun warga juga saling bergotong royong membangun bilik suara yang hanya bermodalkan kardus serta gabus. Tidak hanya itu Panitia Pemilihan RW juga menyiapkan beberapa titik untuk menggelar bazar UMKM dan kuliner warga perumahan Bumi Cilebut Damai.
Sangat sederhana memang, akan tetapi nilainya dirasa tidak terhingga karena dilakukan secara bergotong royong dan tentu saja sukarela demi kemajuan warga bersama.
Kades dan Kapolsek
Minggu pagi suasana perumahan pun sudah ramai, terlihat warga sangat antusias untuk mengikuti pemilihan Ketua RW, ditambah pula ada aneka bazar dan jajanan di sepanjang Jalan Boulevard komplek perumahan Bumi Cilebut Damai (BCD).
Pelaksanaan Pil RW tersebut turut dihadiri Kepala Desa (Kades) Cilebut Barat Muhadi, dan Kapolsek Sukaraja Kompol Lusi Saptaningsih. Dalam sambutannya, Kades Muhadi menyampaikan sangat mengapresiasi Pil RW yang digelar warga Perumahan BCD ini dan diharapkan bisa menjadi contoh Pil RT/RW di lingkungan masyarakat di luar RW 18.
Kepala Desa Muhadi dalam sambutannya mengatakan tingkat partisipasi warga dalam pemilihan harus lebih ditingkatkan lagi, apalagi dalam menyongsong pemilihan legislatif dan pemilihan presiden tahun 2019 mendatang.
"Maaf, kalau saya lihat seperti sekarang ini dari total 370 warga yang berpartisipasi hanya 263 orang. Ini yang harus ditingkatkan lagi ke depan apalagi jelang pilpres dan pemilihan DPRD dan DPD,"ujar Muhadi.
Dalam sambutannya pula, Muhadi juga berpesan kepada Ketua RW terpilih agar bisa merangkul warga untuk membangun lingkungan RW 18 ke arah yang lebih baik lagi.
"Jadi yang namanya RT dan RW itu kalau sudah berbuat benar pun masih bisa dianggap salah, apalagi salah. Karena itu baik Ketua RT atau RW harus tebal muka dan kuping kalau sudah jadi nantinya,"ujar Muhadi.
Sementara itu Kapolsek Sukaraja Kompol Lusi Saptaningsih secara khusus menaruh perhatian pada persoalan keamanan warga, mengingat perumahan BCD masih tergolong perumahan baru di wilayah hukumnya. "Di Cilebut Barat ini banyak tumbuh perumahan-perubahan baru dimana bapak-bapaknya umumnya banyak bekerja di luar. Jadi kalau siang, hanya anak-anak dan ibu-ibu yang tinggal di rumah," katanya. (Willy Widianto)