Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Bripka Andreas Dwi Anggoro hingga kini masih terbaring di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya, Jawa Timur setelah matanya terkena tembakan ketapel, Selasa (20/11/2018).
Dijumpai TribunJatim.com di Ruang Anggrek 4 Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya, Andreas sempat menceritakan kembali kronologi pengerusakan di Pos Polisi WBL Paciran, Lamongan, Jawa Timur yang berujung penyerangan pelaku terhadap dirinya.
Baca: Aksi Heroik Bripka A Kejar dan Tangkap Perusak Pos Polisi Lamongan dengan Mata Terluka
"Awalnya, saya kira hanya orang mabuk orang resek lah, karena saat itu pas saya cangkruk (nongkrong) sama sekuriti, ada orang yang memecahkan kaca pos pakai batu, saat itu posisi saya lagi di kamar belakang pos," ucapnya.
"Pas denger suara 'pyar', saya dan warga langsung mendatangi, ternyata kacanya sudah ajur (hancur)," tambah Andreas kepada TribunJatim.com, Selasa (27/11/2018).
Seorang warga yang tak jauh dari lokasi langsung memberi tahu Andreas tentang ciri-ciri dan jejak kedua pelaku.
Baca: Polisi Lamongan Diserang, Aksi Heroik Korban, dengan Mata Luka Parah Bripka A Tabrak Motor Penyerang
"Dua orang naik sepeda motor Honda Supra ke arah barat, saya dan tiga sekuriti mengejar, sesampainya di Jalan Kandang Semangkon, tiba-tiba salah satu pelaku (Eko) mengetapel kelereng dan mengenai mata kanan saya," ucap Andreas.
Lokasi penangkapan kedua pelaku yang diketahui mantan polisi berinisial ER, dan remaja berinisial MSA (17), sekitar tujuh kilometer dari pos tempatnya bertugas.
Menurutnya, setelah melempar kelereng ke mata kanannya, kedua pelaku langsung melarikan diri lagi.
"Saat kena benturan, pandangan mata kanan saya langsung menghitam, semua tidak terlihat, saya terpaksa mengandalkan mata kiri saja saat mengejar pelaku," aku Andreas lalu menunjukan mata kanannya yang masih diperban.
Baca: Ternyata Cuma Hoaks, Kabar Remaja Wanita Meninggal Terjungkal Karena Wheelie
Suami dari Maya Puspitasari (34) itu menegaskan, saat kejadian, jarak antara dirinya dan pelaku hanya beberapa meter saja.
"Waktu ngetapel itu hanya berjarak sekitar lima sampai enam meter, ketapelnya itu rangkap tiga, apalagi posisi keduanya sedang berkalan waktu saya kejar," tutupnya.
Tak menyerah meski mata kanan sudah terluka, pria itu tetap mengejar pelaku, bahkan nekat menabrakkan kendaraannya ke kendaraan pelaku.
Kedua pelaku pun akhirnya berhasil diringkus.