TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Helikopter Bali Air warna merah, yang terbang dari Dili, Timor Leste, mendarat darurat di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Komandan Korem 161 Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa mengatakan, helikopter tersebut mendarat darurat karena cuaca buruk.
Helikopter jenis Bell 206 L3 dengan nomor registrasi PK-ZGJ itu, dipiloti oleh seorang pria berkebangsaan Australia bernama Paul Clement Nommenense.
"Helikopter ini unscheduled domestik dengan operator PT Sayap Garuda Indah, mendarat darurat di lapangan SMA Negeri 1 Amfoang," ungkap Muji, kepada Kompas.com, Jumat (14/12/2018) malam seperti dikutip Tribunnews.
Kejadian bermula ketika pukul 11.40 Wita, helikopter itu melaksanakan take off dari Dili menuju Kupang.
Baca: Helikopter Bali Air yang Terbang dari Dili Mendarat Darurat di Kupang
Saat dalam perjalanan menuju Kota Kupang, atau tepatnya di daerah Amfoang, Kabupaten Kupang, terjadi hujan lebat.
Kru helikopter yakni Paul Clement Nommenense dan seorang warga Indonesia yang bernama Madani, lalu melaporkan cuaca tersebut ke ATC Bandara El Tari Kupang.
"Mereka mengabarkan bahwa cuaca tidak memungkinkan untuk melanjutkan penerbangan, sehingga pilot memutuskan mendarat darurat di lapangan SMAN 1 Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, pukul 12.40 Wita," ujar Muji.
Saat ini, kata Muji, kedua kru helikopter menginap di Kantor Navigasi Desa Afoan, Kecamatan Amfoang Utara. (Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Helikopter Bali Air Mendarat Darurat di Kupang"