TRIBUNNEWS.COM – Kurang dari dua minggu lagi umat Kristiani seluruh dunia akan merayakan hari kelahiran Isa Almasih atau yang biasa disebut Hari Raya Natal.
Keceriaan dan suasana Natal sudah terasa dan beberapa ornamen Natal pun sudah bisa dilihat di pusat keramaian dan di gereja-gereja.
Namun ada yang unik ketika Anda mengunjungi Gereja Katolik Santa Perawan Maria Surakarta, Jawa Tengah.
Nuansa tradisional memenuhi hampir tiap sudut gereja, begitu pula dengan ornamen yang dipasang.
Di perayaan Natal 2018 kali ini, panitia Natal Paroki SP Maria Regina memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar untuk dijadikan ornamen Natal.
Baca: Pohon Natal Unik di Gereja SP Maria Regina Surakarta, Manfaatkan Ribuan Botol Plastik Bekas
Hal ini diungkapkan oleh panitia Natal Gereja SP Maria Regina, Gabriel Bagus, ketika dihubungi TribunWow.com pada Jumat (14⁄12⁄2018).
Gabriel Bagus menyebutkan, untuk Natal tahun ini, panitia memilih untuk tidak membuat gua Natal pada umumnya, melainkan membuat Pura seperti yang ada di Bali.
“Untuk tahun ini kami tidak membuat gua, tapi yang ada semacam Pura di Bali,” jelas Gabriel Bagus.
Replika Pura ini pun sudah terpasang dan bisa dilihat di sebelah altar Gereja SP Maria Regina.
Lebih lanjut, Gabriel Bagus menyebut, untuk Natal kali ini, panitia juga tidak akan menggunakan bunga potong sebagai hiasan di sekitar altar.
Baca: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Menhub Sidak ke Pelabuhan Kali Adem
“Nanti rencananya kalau semua sesuai masterplan, semua dekorasi Natal akan memakai tumbuhan yang benar-benar hidup, kami tidak ingin memakai bunga potong,” tambahnya.
Untuk tumbuhan-tumbuhan hidup ini, umat Gereja SP Maria Regina dimohon untuk berpartisipasi dengan memberikan atau meminjamkan tanaman milik mereka untuk dipakai sebagai dekorasi Natal.
Sementara itu, ornamen Natal unik lainnya yang bisa Anda temukan di Gereja SP Maria Regina adalah pohon Natal setinggi 3 hingga 4 meter yang dibuat dari ribuah botol plastik bekas.
Tak seperti gereja-gereja lainnya yang biasanya menggunakan pohon cemara asli ataupun pohon plastik, pihak panitia perayaan Natal Paroki SP Maria Regina Surakarta memiliki ide menarik dengan memanfaatkan botol plastik bekas untuk digunakan sebagai pohon Natal.
Baca: Fakta di Balik Kartu Natal Kate Middleton dan Keluarga Kerajaan Inggris Lainnya yang Biasa Aja
Hal ini berawal dari keprihatinan Pastor Paroki SP Maria Regina, Romo Sapta, akan banyaknya sampah botol plastik bekas di sekitar gereja.
“Romo paroki kami (Romo Sapta) memberikan rambu-rambu dalam dekorasi yang nantinya akan dipakai. Beliau melarang adanya penggunaan styrofoam, sak semen, kertas, dan plastik, apalagi kalau baru, beliau sangat tidak berkenan,” ujar Gabriel Bagus.
Karena imbauan dari pastor paroki itulah, panitia Natal Paroki SP Maria Regina akhirnya mendapatkan ide untuk memanfaatkan bahan yang ada di sekitar mereka, khususnya dari botol air mineral bekas.
Ornamen Natal lain yang sudah terpasang di gereja selain pohon Natal adalah pura, terowongan bambu, lesung, jarik yang dipasang di tiang dinding, serta gentong calon wadah pancuran. (TribunWow.com)