News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tsunami di Banten dan Lampung

BPBD Salurkan Bantuan ke Korban Tewas Tsunami di Tanggamus

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPBD Tanggamus menyerahkan bantuan kepada keluarga Musaid, ayah Neni Muriati, yang tewas dalam tsunami di Dusun Bandung Jaya, Pekon Kiluan, Kecamatan Kelumbayan, Senin, 24 Desember 2018.

Laporan Reporter Tribun Lampung Tri Yulianto

TRIBUNNEWS.COM, KOTA AGUNG - BPBD Tanggamus memastikan korban jiwa dalam musibah tsunami hanya satu orang.

Dia adalah bocah empat tahun bernama Neni Muriati, warga warga Dusun Bandung Jaya, Pekon Kiluan, Kecamatan Kelumbayan.

Korban terseret air setelah terlepas dari gendongan ibunya.

Sekretaris BPBD Tanggamus Maryani mengatakan, itu merupakan hasil pendataan selama dua hari pascatsunami Lampung.

Dampak terparah tsunami Lampung di Tanggamus ada di Pekon Kiluan, Kecamatan Kelumbayan.

Baca:  Didesak Komentari Kasus Dugaan Penganiayaan Habib Bahar, Deddy Corbuzier: Bro Gue Ini Minoritas

"Hasil pendataan kami sampai terakhir hanya ada satu korban meninggal di Tanggamus, dan dampak terparah cuma di Pekon Kiluan, Kelumbayan," terang Maryani, Senin, 24 Desember 2018.

Ia mengaku, BPBD sudah memberikan bantuan kepada keluarga Musaid, ayah Neni Muriati.

"Untuk bantuan pertama kami berikan ke keluarga korban meninggal. Terus sekarang kami salurkan lagi ke warga lain yang rumahnya rusak," terang Maryani.
Ada tiga rumah yang rusak, yakni milik Abaraham, Matrudi, dan Rusdi.

"Kami juga berikan bantuan ke tempat pengungsian. Meski tidak ada dampak parah, kami tetap adakan tempat mengungsi sementara untuk ibu-ibu dan perempuan," kata Maryani.

Tsunami juga menerjang wilayah perairan Tanggamus.

Dalam peristiwa itu, satu orang meninggal dunia, empat rumah rusak, dan sekitar 85 perahu rusak.

Baca: Liburan ke Swiss Nia Ramadhani Pergoki Keluarga Ardi Bakrie Menyusui di Tengah Salju: Aduh Ancur

Menurut Liskhori, anggota Taruna Tanggap Bencana (Tagana) wilayah timur, korban meninggal bernama Neni Muriati (4), warga Dusun Bandung Jaya, Pekon Kiluan, Kecamatan Kelumbayan.

"Saat kejadian, korban digendong ibunya. Begitu keluar dari rumah langsung dihantam ombak. Anak itu terlepas dari gendongan, terus ditemukan sudah meninggal," beber Liskhoiri, Minggu, 23 Desember 2018.

Ia mengaku, akibat gelombang tinggi di empat kecamatan, dampak terparah di Pekon Kiluan.

Satu rumah milik Musaid, ayah Neni, hilang diterjang tsunami.

Lalu dua rumah rusak ringan milik Abaraham dan Matrudi, serta satu penginapan milik Rusdi.

Sekitar 70 perahu nelayan rusak.
Sedangkan di lokasi lainnya tidak terlalu parah.

Hanya perahu nelayan yang rusak, seperti di Kecamatan Cukuh Balak, Pekon Putih Doh, ada sekitar 10 perahu.

Di Kecamatan Limau, tepatnya di Pekon Tegineneng, ada lima perahu rusak.

Liskhoiri mengaku, mengeluarkan peringatan bahaya lewat pengeras suara musala dan masjid di wilayah Cukuh Balak.

"Saat dapat info air laut naik, langsung saya suruh masjid-masjid umumkan supaya warga lari ke gunung," ujar Liskhoiri.

Ia mengaku, itu tindakan evakuasi dini, untuk perempuan dan anak-anak diperintahkan pergi ke tempat lebih tinggi.

Sedangkan yang laki-laki tetap berjaga di sekitar rumah, guna mengantisipasi agar tidak terjadi penjarahan.

"Ombak besar sekali terjadi empat kali. Pertama besar, terus surut, dan balik lagi besar tiga kali. Setelah itu barulah ombak pasang biasa," ujar Liskhoiri. (Tri Yulianto)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - BPBD Salurkan Bantuan ke Korban Tewas Tsunami di Tanggamus,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini