TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Banjir menerjang Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten pada Rabu (26/12/2018) hari, empat hari setelah bencana tsunami Selat Sunda.
Tak hanya empat kampung di Desa Labuan, Pasar Labuan juga menjadi lokasi banjir yang terjadi sejak pukul 5.30 WIB tersebut.
Pantauan di lokasi pada pukul 13.50 WIB, tampak pasar tersebut sudah sepi dari para penjual. Ruko-ruko, gerobak, hingga minimarket pun tutup karena air banjir yang belum juga surut.
"Ini pertama kali banjir di Pasar Labuan, biasanya cuma sampai Jembatan Cianak, BTN Sentul, dan Kadugareng," kata Neneng (42) penjual tauge yang tengah mengepak barang dagangannya, Rabu (26/12/2018).
Neneng tak memungkiri bahwa setiap kali hujan deras turun dalam waktu yang lama, banjir pasti akan terjadi.
"Tapi Pasar Labuan itu enggak pernah kena," ujarnya.
Neneng tak sendiri saat mengepak dagangannya. Pedagang lainnya Titin (52) bahkan mengatakan banjir yang menimpa Pasar Labuan ini mencetak sejarah.
Baca: Kenang Tahun Baru dengan Dylan Sahara, Istri Kembaran Ifan Seventeen: Tahun Ini Yasinan Buat Kamu
"Dari pagi ini kami di sini, ya semoga saja cepat surutnya, karena kan ini air menuju laut, tapi sepertinya banyak dan agak lama surutnya," pungkas Titin.
Namun, banjir tersebut tak membuat Titin dan Neneng bersedih, karena perekonomian terhenti.
"Kita makan-makan saja di sini, airnya juga enggak terlalu deras, dan sudah enggak hujan juga," kata Neneng serata tertawa.
Para korban banjir di Labuan juga tampak sudah menempati tempat yang tak tergenang, seperti di Polsek Labuan dan sejumlah minimarket yang datarannya lebih tinggi.