TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi Gunung Anak Krakatau yang terus erupsi.
Masyarakat diminta untuk menjauhi Pantai Selat Sunda yang merupakan jarak terdekat dengan Gunung Anak Krakatau seperti yang diimbau Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Rabu (26/12/2018).
Dikutip dari laman resmi BMKG, Dwikorita Karnawati mengingatkan kepada masyarakat untuk menjauhi pantai di Selat Sunda lantaran erupsi Gunung Anak Krakatau sampai saat ini berada pada level Siaga.
Gunung Anak Krakatau berubah menjadi status siaga pagi ini, Kamis (27/12/2018) dan sudah menunjukkan aktivitas sejak Juni 2018.
Berdasarkan laporan dari aktivitas vulkanik dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM, Gunung Anak Krakatau sudah berubah menjadi siaga level 3.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar mengatakan, Gunung Anak Krakatau rupanya sudah menunjukan aktivitas sejak bulan Juni 2018.
"Aktivitas Gunung Anak Krakatau memang beberapa hari ini meningkat dari tanggal 29 Juni 2018 mulai aktivitasnya begitu menonjol sampai sekarang," ujar Rudy di pos pantau Pasaruan, Kabupaten Pandeglang, Kamis (27/12/2018) dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJakarta.com.
Hingga, pada tanggal 22 Desember 2018, aktivitasnya semakin meningkat dan melakukan erupsi sehingga menyebabkan tsunami dan gelombang pasang hingga tanggal 24 Desember 2018.
"Tanggal 22-24 Desember, hembusan letusan terjadi dengan amplitudo yang cukup tinggi overscale kemarin saya dapat laporan ada di 25 mili amplitudonya," jelas Rudy.
Namun, ia menerangkan status siaga tersebut masih dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari aktivitas Gunung Anak Krakatau.