TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Pesta kembang api spektakuler yang disiapkan Pemkab Badung pada malam pergantian tahun batal diluncurkan dari tengah laut di wilayah Kuta, Badung.
Peluncuran ribuan kembang api ini akan dialihkan ke darat.
Perubahan lokasi peluncuran kembang api ini menyusul adanya peringatan dini dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar.
BBMKG memprediksi akan terjadinya gelombang tinggi di wilayah Kuta Selatan dan sekitarnya.
Kadis Pariwisata (Dispar) Made Badra mengatakan pesta kembang api yang rencananya akan dilaksanakan di tengah laut tetap akan dilaksanakan.
"Hanya saja tidak dilakukan di tengah laut, tapi di darat," ujarnya, Sabtu (29/12/2018) kemarin.
Pembatalan peluncuran dari tengah laut ini merupakan hasil koordinasi dengan berbagai instansi yakni BBMKG Wilayah, Kapolda Bali, dan Bupati Badung.
Badra mengatakan sangat tidak memungkinkan untuk menembakkan kembang api dari tengah laut sekalipun itu menggunakan kapal.
Baca: Pelaku Penculikan Anak di Siak Ditangkap, Korbannya Ditemukan Tewas
"Kami khawatir dengan adanya gelombang tinggi. Maka dari itu rencana dari plan A kami ubah ke plan B," paparnya.
Plan B yang dimaksud adalah mengalihkan peluncuran kembang api dari daratan, tidak lagi seperti plan A dengan meluncurkan kembang api langsung dari tengah laut.
"Jadi kita geser ke darat titik peluncuran kembang apinya. Untuk lokasinya sendiri tetap sama yakni di depan Hotel Citadines Kuta. Kami sudah siapkan panggung di sana," jelas Badra.
Meski sedikit ada perubahan, namun mantan Kadis Perikanan Badung ini meyakini tidak akan mengurangi kemeriahan malam tahun baru di Pantai Kuta.
Sama seperti konsep awal, jumlah kembang api yang akan ditembakkan ke langit di atas Pantai Kuta kurang lebih sebanyak 5.000 shot.
"Iya intinya sama seperti konsep awal yakni 5.000 shot kembang api akan kita luncurkan dari bibir pantai. Selain itu juga ada hiburan rakyat yang akan dimeriahkan band-band lokal," jelasnya.