TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Malam pergantian tahun baru, politisi PAN Hanafi Rais menggelar acara dzikir bersama di Lapangan Adi TV, kawasan Sleman, DIY, Senin (31/12/2018) malam.
Mengundang Ustaz Gus Miftah sebagai penceramah, acara dihadiri oleh 1500 orang.
Hal itu diadakan karena Indonesia masih dalam suasana berduka setelah beberapa kali ditimpa musibah.
Hanafi Rais pun mengajak masyarakat untuk tetap mengingat sang pencipta, sebab musibah bisa datang kapan saja.
"Saya melihat suasana kebatinan masyarakat Indonesia sekarang ini karena banyak bencana, banyak kejadian yang mungkin manggil kita untuk mengingat Allah sehingga tentu momentum akhir tahun ini kita manfaatkan untuk dzikir bersama," ucap Hanafi Rais dalam keterangannya, Rabu (2/1/2018).
Mengusung tema 'Dzikir Bersama untuk Indonesia', Hanafi Rais berharap semoga Indonesia dijauhkan dari marabahaya. Serta diberi keberkahan oleh Allah SWT.
"Tentu dengan dzikir bersama ini harapan kita ke Indonesia yang akan datang lebih baik, lebih diberkahi, lebih dilindungi oleh Allah SWT, dijauhkan dari marabahaya, dijauhkan dari malapetaka, dan tentu masyarakat juga bisa sejahtera, keadilan hadir ditengah masyarakat kita, dan momentum kedepan itu tentu sangat penting kalau kita bisa bermuhasabah malam ini," katanya.
Baca: Pangandaran Diguncang Gempa Bumi 5 SR, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
Acara dzikir tersebut juga bermakna persatuan dalam menyambut tahun politik 2019, Hanafi Rais yakin perbedaan pandangan politik tak akan membuat masyarakat terbelah, seperti yang ditakutkan banyak orang.
"Saya kira masyarakat sudah mempunyai kedewasaan dalam menentukan sikap dan harus menjaga hubungan yang berbeda pilihan karena kita sudah Pemilu berkali-kali. Pada akhirnya dengan acara ini, kita ingin mengingatkan walaupun beda-beda pilihan tapi kalau kita memilih dari hati insya Allah itu membawa berkah untuk negara kita," sambungnya.
Acara dzikir bersama ini bersifat netral dan bertujuan merangkul semua pihak.
Dalam hal memanjatkan doa, Hanafi Rais yakin Tuhan tak akan membeda-bedakan hamba-Nya, terlebih soal pilihan politik.
"Ya kita dzikir itu tidak mengenal kubu-kubuan. Jadi siapapun bisa berdzikir, siapapun bisa berdoa. Kalau pun berbeda sikap, berbeda pilihan, tapi bisa disatukan oleh hati. Saya ingat peribahasa, 'apa yang terungkap dari hati insya Allah diterima juga di hati'," ungkapnya.
Baca: Sambut Tahun 2019: Dzikir dan Solawat Bersama Untuk Indonesia Lebih Damai
Meski dilakukan di Dapilnya sebagai caleg DPR RI, Hanafi Rais menjamin acara dzikir itu bukan bagian dari kampanye.
Ia berkomitmen untuk membedakan waktu pelaksaan kampanya dengan hal lain.
Acara dzikir bersama tersebut murni merupakan kepedulian Hanafi Rais terhadap bangsa Indonesia.
Ia yakin kekuatan doa bisa mengobati luka ibu pertiwi yang sedang menangis ini.
"Memang saya besar di Yogya, dapil saya juga di sini. Tapi saya melihat tidak semuanya dikaitkan dengan kampanye. Itu ada waktunya sendiri, tempatnya sendiri. Di sini memang murni untuk ngaji, untuk berdzikir, untuk berdoa bersama, dan momentumnya memang pas untuk itu," Hanafi Rais menandaskan.