Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Beberapa aktivis 1998 di Kota Surabaya mengirim paket kepada Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief yang berisikan suplemen, vitamin, dan buah-buahan.
Mereka mengirimkan paket tersebut dari kantor pos di Jalan Gubenur Suryo, Surabaya, Kamis (3/1/2018) dengan alamat tujuan Kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta.
Koordinator Eksponen 1998 Surabaya, Kusnan, mengatakan paket tersebut dikirim karena Andi Arief dianggap telah ikut menyebar isu hoaks tentang adanya 7 kontainer surat suara yang telah dicoblos capres tertentu.
"Dengan suplemen, vitamin, dan buah-buahan ini, kami berharap bisa membantu Andi Arief untuk mempertahankan kesehatan otaknya agar tetap jernih dalam menganalisis permasalahan," kata Kusnan.
Kusnan mengatakan sebagai sesama mantan eksponen 1998, yang sama-sama berjuang bersama Andi Arief jelang reformasi, merasa sangat malu dan prihatin.
Untuk itu, paket tersebut dikirim untuk menunjukkan rasa sayang kepada Andi Arief.
Suplemen yang dikirimkan adalah asam lemak omega-3 yang dihasilkan dari ikan. Kusnan mengatakan, omega-3 mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan otak, di antaranya membantu mencegah demensia alias gangguan daya ingat.
Ada pula vitamin B kompleks yang juga bermanfaat meningkatkan fungsi otak, seperti memperkuat memori dan konsentrasi. Vitamin tersebut melindungi saraf otak dari ancaman racun sel-sel saraf.
Kusnan menambahkan, selain suplemen dan vitamin, pihaknya juga mengirim sejumlah buah yang bermanfaat bagi otak.
“Seperti buah apel dan jeruk yang kami kirimkan ini, berdasarkan banyak referensi, mengandung zat yang dapat membantu melindungi sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas."
"Selain baik untuk otak, buah-buahan ini juga kaya antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh,” ujar Kusnan.
Seperti ramai diberitakan, Andi Arief menulis di akun Twitter-nya tentang isu 7 kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok berisi surat suara yang telah dicoblos untuk kepentingan calon presiden tertentu.
KPU telah mengecek dan memastikan isu itu adalah bohong dan juga telah melaporkan penyebar isu itu ke kepolisian.