Selama ini, setiap tahun meningkat. Terus terang, saya sangat terkejut. Ini memang perlu ditelusuri lagi, apa yang membuat dua hal yang membiarkan itu terjadi. Namun, angka sudah berbicara. Ini sangat saya syukuri.
Apa saja di periode pertama yang belum tercapai, jauh dari harapan?
Kalau tidak puas, seharusnya saya yang tidak puas. Sebetulnya ingin tadinya cukup satu periode. Enggak pernah terpikir dua periode. Setelah satu periode itu saya bisa kembali lagi ke kampus, mengajar. Tetapi, kemudian saya merasa ada beberapa hal yang sebetulnya ditargetkan tuntas, tetapi belum tuntas.
Paling jelas yaitu masalah kemacetan dan transportasi publik serta kesemrawutan lalu lintas di beberapa titik. Maka, ini harus saya tuntaskan.
Banyak kendala yang mengakibatkan ini tidak tercapai. Persoalannya sudah demikian akut, banyak kepentingan disana. Namun, saya masih sangat optimistis ini bisa diurai. Pada periode kedua ini, fokus pada kemacetan dan transportasi. Konsep pembenahannya sudah kuat sekali, tinggal butuh konsistensi aparatur pendukung dan warga.
Kongkretnya yang akan dilakukan apa saja di 2019?
Mengurangi kesemrawutan lalu lintas yang ada di Pasar Bogor Suryakancana, Taman Topi Pasar Anyar, dan seputar Stasiun Bogor. Desain dan DED (Detail engineering design) untuk pembenahan dan pembangunan kelar tahun ini.
Dana untuk ini sekitar Rp. 2 milyar. Sambil menyelesaikan desain dan DED, kami membidik uang pendanaannya, baik ke pusat, provinsi, maupun swasta karena biaya pembangunannya cukup besar.
Untuk pembenahan dan pembangunan fasilitas pendukung di Pasar Bogor Suryakancana diperkirakan butuh sekitar Rp. 400 milyar. Bantuan dari provinsi kami harapkan juga dari DKI. Gubernur DKI Anies Baswedan sudah setuju akan bantu bangun park and ride di dua titik yang kami usulkan, yaitu di Pasar Bogor dan Bubulak.
Dana pembangunannya hibah dari DKI. Saya akan terus kejar komitmen Gubernur Anies untuk bantu wilayah sekitarnya karena ini untuk kepentingan Jakarta juga. Banyak warga Bogor bekerja di Jakarta dan banyak warga Jakarta berwisata ke Bogor. Park and ride bisa mengurangi kepadatan di Jakarta. Orang Bogor tak perlu bawa kendaraan pribadi ke Jakarta.
Untuk transportasi umum, tahun ini konversi angkot ke bus digulirkan. Tahun berikutnya, subsidi untuk badan usaha jasa transportasi direalilasikan.
Revisi perda yang mendukung kebijakan ini segera disahkan DPRD. Saya optimistis, dalam dua-tiga tahun kedepan, dua masalah kronis ini dapat dituntaskan sehingga Kota Bogor semakin nyaman untuk ditinggali dan dikunjungi.
Apa rencana untuk taman dan apa rencana kongkret menyelamatkan Sungai Ciliwung?
Di periode kedua ini, target kami adalah ruang terbuka publik di setiap kecamatan. Pembangunan taman di pusat kota sudah cukup. Kini fokus di kecamatan. Kalau mungkin juga setiap kelurahan punya ruang terbuka dan sarana olahraga. Jadi, warga tak perlu jauh-jauh ke pusat kota untuk olahraga.