TRIBUNNEWS.COM, AMURANG - Tiga nelayan Desa Popareng yang hilang melaut sejak akhir Desember 2018 lalu hingga kini belum juga ditemukan.
Kapolsek Tumpaan Iptu Dwi Galih Selasa (22/1/2019) menuturkan, laporan soal nelayan yang hilang itu masuk ketika mereka tak kembali pulang dari melalut.
"Sampai aaat ini belum ditemukan," kata dia.
Ketiga nelayan tersebut yakni Arter Winokan (24), Sisko Siow (25), dan Franky Kakotik (27).
Saat itu mereka hendak mencari ikan di perairan Manado.
Namun belum sampai ke lokasi angin kencang dan gelombang tinggi. Diduga mereka terempas gelombang.
Sementara itu Kapolres Minsel AKBP FX Winardi Prabowo menyatakan, atensi khusus terhadap kondisi curah hujan berintensitas tinggi disertai tiupan angin kencang, khususnya di wilayah pesisir pantai.
Baca: Tiga Kali Gempa Tektonik Mengguncang Sumba Barat Pagi Ini
"Hal tersebut mengakibatkan terjadinya gelombang pasang air laut," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat terutama yang bermukim di wilayah pesisir pantai, untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Agar tetap tenang namun jangan lengah, tingkatkan kewaspadaan dan kepekaan mengantisipasi kemungkinan terburuk terkait dinamika cuaca saat ini," imbau Kapolres.
Kapolres juga meminta para nelayan untuk tidak melaut, mengingat tingginya gelombang air laut saat ini.
"Utamakan faktor keselamatan, kalau tidak memungkinkan untuk mencari ikan di laut jangan dilakukan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunmanado.co.id dengan judul Tiga Nelayan Minsel yang Hilang saat Melaut Sejak Desember 2018 Belum Ditemukan