TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON - Mus alias Adi Pukik (26), warga Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, membunuh Jazuli bin Ismail (34), penjual es campur, warga Desa Ujong Kulam, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara.
Adi menebaskan parang tiga kali ke leher korban di depan istri korban, Jamaliah (30).
Lalu kedua insan yang sedang dimabuk cinta ini mengatur skenario supaya terkesan Jazuli merupakan korban perampokan.
Hal itu disampaikan Kapolres Aceh Utara, AKBP Ian Rizkian Milyardin, didampingi Wakapolres Kompol Edwin Aldro dan Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholiddiansyah dalam konferensi pers di Mapolres Aceh Utara, Kamis (24/1/2019).
Konferensi pers itu digelar setelah kedua tersangka ditangkap petugas di lokasi terpisah.
Mus ditangkap di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Sumatera Utara, pada Selasa (22/1/2019) sekira pukul 14.00 WIB oleh tim 1 yang dipimpin Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholiddiansyah dan Kasat Intelkam AKP Dheny Firmandika.
Sedangkan Jamaliah ditangkap di Peunayong, Banda Aceh, juga pada hari Selasa sekira pukul 22.00 WIB oleh tim 2 yang dipimpin Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum dan BKO Polda Aceh, Kompol Suwalto.
Diberitakan sebelumnya, Jazuli ditemukan oleh istrinya tewas bersimbah darah dengan luka gorok di bagian leher pada Sabtu (15/9/2018) sekira pukul 02.30 WIB, di tempat tidur dalam kamar mereka.
Sebelum kejadian itu, Jamaliah mengaku tertidur dalam kamar lain saat menidurkan anaknya.
Tapi polisi tak percaya begitu saja dan terus berusaha mengungkap tabir kematian Jazuli.
Apalagi saat pengakuan Jamaliah dicerna polisi, terasa ada yang janggal.
Baca: Pasangan Kekasih Diduga Bunuh Diri di Kamar Hotel, Jasad Roy Tergantung, Aisyah Berlumuran Darah
Dia katakan suaminya ditebas perampok, tapi tak ada benda berharga yang hilang dari rumah itu.
Cuma sepeda motor milik korban di dalam rumah yang sengaja direbahkan.
Selain itu, ada tetesan darah yang jaraknya berdekatan dari dalam kamar tidur mengarah ke pintu belakang rumah.