News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Spesialis Pembobol ATM BNI di Bali Ditembak Polisi, Modusnya Pasang Stiker Call Center Palsu

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi menunjukkan barang bukti yang berhasil disita dari tangan tersangka Suwani alias Faisal, pelaku spesialis pencurian uang di mesin ATM BNI, Kamis (31/1/2019). TRIBUN BALI/RATU AYU ASTRI DESIANI

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Timah panas terpaksa ditembuskan di kaki kiri Suwani alias Faisal (36).

Pria asal Desa Kadelang, Kecamatan Blambangan, Kabupaten Muara Dua, Provinsi Sumatera Selatan ini mencoba melarikan diri saat hendak diringkus oleh petugas pada Kamis (24/1/2019) dini hari.

Faisal merupakan spesialis pencurian uang di mesin ATM BNI.

Tak tanggung-tanggung, jumlah yang sudah dibobolnya mencapai 17 ATM di 17 tempat atau TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Ditemui di Mapolres Buleleng kemarin, Faisal mengaku beraksi bersama dua orang rekannya yang kini menetap di wilayah Jakarta.

Ia masuk ke Bali sekitar tiga bulan yang lalu. Selama berada di Pulau Dewata, tercatat ada delapan mesin ATM yang mulutnya diganjal dengan mika plastik.

Dengan rincian satu TKP di wiliyah Tabanan, satu TKP di wilayah Gianyar, satu TKP di wilayah Klungkung, dan empat TKP di wilayah Buleleng.

Sisanya, ia beraksi di wilayah Jakarta, Bogor, dan Banyuwangi.

Selama berada di Bali, Faisal tinggal di rumah kos yang terletak di Jalan Tukad Petanu, Gang Kiwi, Denpasar Selatan.

Ia sesekali berkeliling ke kabupaten-kabupaten yang ada di Bali, mencari mesin-mesin ATM BNI yang sekiranya jauh dari pengawasan petugas keamanan.

Setelah target mesin ATM didapatkan, Faisal pun mulai melancarkan aksinya.

Khusus di Buleleng, ia menyasar mesin ATM BNI yang ada di wilayah Lovina, Desa Kalibukbuk, dan mesin ATM di SPBU Desa Sukasada dan Hotel Singaraja.

Untuk mendapatkan kartu ATM korbannya, Faisal mulanya mengganjal mulut ATM dengan menggunakan mika plastik. Sehingga kartu ATM korban akan tertelan.

Polisi menunjukkan barang bukti yang berhasil disita dari tangan tersangka Suwani alias Faisal, pelaku spesialis pencurian uang di mesin ATM BNI, Kamis (31/1/2019). TRIBUN BALI/RATU AYU ASTRI DESIANI

Tak hanya itu, Faisal juga telah memasang stiker call center di mesin ATM dengan nomor palsu.

Dengan begitu, saat korban panik lantaran kartu ATM-nya tertelan, korban akan menghubungi nomor call center palsu tersebut.

Dari sana lah, Faisal berhasil mendapatkan nomor pin ATM korban.

"Setelah PIN didapatkan, pelaku kemudian mematahkan mulut ATM dengan menggunakan obeng, lalu mengambil kartu ATM korban untuk kemudian diambil uangnya. Selama beraksi di ATM itu pelaku mengenakan masker," terang Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Mikael Hutabarat.

Tindak kejahatan Faisal pun akhirnya berhasil terkuak setelah Polres Buleleng menerima laporan dari salah satu korban, bernama Luh Suyeni (45), warga asal Banjar Dinas Bajangan, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, Buleleng.

Baca: Bule Mengamuk hingga Obrak-abrik Kantor Konjen Swiss di Denpasar, Petugas Terpaksa Membiusnya

Dalam laporannya, korban Suyeni mengaku sempat melakukan penarikan uang di mesin ATM BNI di wilayah Lovina pada Kamis (20/1/2019).

Saat hendak menarik uang, kartu ATM-nya tiba-tiba tersangkut alias tidak dapat diambil.

Panik, ia pun langsung menghubungi nomor call centre palsu yang dipasang Faisal, yang tertera di mesin ATM.

Apes, tindakannya itu berujung petaka. Uang tabungan miliknya sebesar Rp 12 juta berhasil dikuras oleh pelaku.

Atas peristiwa tersebut, korban Suyeni pun melaporkannya ke Mapolres Buleleng.

"Pelaku berhasil kami amankan di rumah kosnya kawasan Denpasar Selatan. Dia bekerjasama dengan temannya di Jakarta, yang seolah-olah bertindak sebagai customer service di bank itu," kata dia.

"Total uang korban yang telah dia ambil masih kami hitung dan kami dalami. Sementara baru satu korban yang melapor. Di Tabanan kemarin dia mengaku ngambil Rp 180 juta. Rata-rata karena limit simpanan yang bisa diambil di BNI sebesar Rp 15 juta," terang AKP Mikael.

AKP Mikel tidak menampik banyak mesin ATM yang ada di wilayah Buleleng yang pengawasan keamanannya masih sangat lemah.

Juga lokasinya, berada di wilayah yang sepi, sehingga membuat pelaku mudah melakukan tindakan kriminal.

"Mesinnya juga model lama. Tutup ATM sangat mudah dipatahkan. Kami juga susah berkoordinasi dengan pihak bank," ujarnya.

Untuk itu, AKP Mikael mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melakukan transaksi di mesin-mesin ATM yang lokasinya berada di wilayah terpencil serta jauh dari pengawasan petugas keamanan.

"Perhatikan, nomor call center dari bank tidak mungkin panjang. Apabila ATM nyangkut, jangan sekali-sekali memberikan nomor PIN kepada orang lain," kata dia.

Sementara itu di hadapan awak media, pelaku Faisal mengaku hasil uang yang telah ia curi digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Saya baru melakukan ini. Saya kerja bertiga dengan teman di Jakarta. Tugas saya di sini hanya untuk mengawasi. Uangnya dibagi sama teman di Jakarta. Saya dapat Rp 3 juta," kata Faisal singkat.

Akibat perbuatannya, Faisal dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Spesialis Bobol ATM BNI di Bali Didor, Bobol 17 ATM Hingga Pasang Call Center Palsu Incar PIN Korban

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini