News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Pedagang Soto 'Dijarah' Monyet Kelaparan: Kalau Nggak Ditungguin Monyet Bawa Lontong Kerupuk

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah kera asal Gunung Kunyit berkerumun di sebuah gudang di Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, Minggu (10/2/2019). TRIBUN LAMPUNG/EKA ACHMAD S

Laporan Reporter Tribun Lampung, Eka Ahmad Sholichin

TRIBUNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Ratusan ekor kera dari Gunung Kunyit turun ke permukiman warga, tepatnya di RT 16 Lingkungan 1, Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung.

Pantauan Tribunlampung.co.id, Minggu (10/2/2019), gerombolan hewan primata itu turun hingga ke Jalan Yos Sudarso.

Monyet-monyet tersebut bergelantungan di sebuah pohon besar.

Mereka berkerumun di sebuah bangunan gedung bekas bengkel, depan lokasi pembangunan Rumah Sakit Budi Medika.

Diduga, ratusan ekor kera itu turun ke permukiman warga karena eksploitasi berlebihan di Gunung Kunyit yang menjadi rumahnya.

Baca: Ini Dia Lirik Lagu dan Video Klip 80 Juta Cuma 5 Menit Saja Ala Nella Kharisma

Hal itu dikatakan Tamino, warga RT 016 Lingkungan I, Kelurahan Bumi Waras.

"Iya monyet itu pada turun karena gak ada makanan. Sebab, di gunung sudah habis akibat dicongkelin terus batunya, sehingga monyet-monyet ini sampai ke warung sini," tutur Tamino.

Menurut pria yang berjualan soto ini, monyet-monyet itu sempat menjarah makanan para pedagang di lingkungan setempat.

"Jadi sampai ke warung saya ini. Makanya saya gak pernah pergi. Kalau pergi, harus ditungguin. Kalau gak (monyet) bawa lontong, kerupuk. Mungkin saking lapernya. Makanya kadang maklum dengan kondisi itu, karena di gunung sudah tidak ada makanan," paparnya.

Menurut Tamino, pemandangan tersebut sudah berlangsung sejak enam bulan lalu.

Selain menjarah makanan di warung, monyet-monyet itu juga tak takut menyambangi permukiman warga.

Baca: Alami Gangguan Pernapasan, Pendaki Gunung Dempo Dikabarkan Terkena Hipotermia

"Itu sampai ke rumah saya juga. Waktu itu beli pisang untuk makanan burung diangkat habis. Telur-telur dimakan juga. Memang buat warga resah," papar Tamino.

Beruntung, kata dia, belum ada laporan warga yang digigit hewan-hewan berekor panjang itu.

"Kalau sampai menggigit warga, tidak pernah ada," ucapnya.

Tamino menambahkan, warga hanya bisa mengusir kerumunan monyet tersebut.

"Memang ada yang ngelawan yang ukuran besar. Tapi kalau diberi makan, tidak mau menyerang. Sepertinya turun karena memang lapar saja," imbuh Tamino.

Meski begitu, ia khawatir jika suatu saat hewan mamalia itu menyerang warga, khususnya anak-anak.

"Ya pastinya takutnya menggigit, terutama ke anak-anak. Kan bisa sebabkan rabies," terangnya.

Tamino memperkirakan jumlah monyet yang turun ke permukiman warga mencapai seratusan ekor.

"Kurang lebih jumlahnya ratusan. Karena sekali beranak tiga hingga empat ekor. Kayaknya beranak-pinak terus," tuturnya.

Tamino mengatakan, warga sebenarnya sudah melaporkan hal tersebut kepada lurah setempat.

Namun, pihak kelurahan juga tidak bisa berbuat banyak.

"Ya tanggapannya, kata lurah gimana itu kan kelaparan. Karena memang belum ada kejadian apa-apa, hanya mengambil makanan. Itu ramainya dari Gang Royal sampai ke dalam permukiman. Batasannya sampai SD 1 Bumi Waras," tambah Tamino.

Ia pun berharap instansi terkait segera bertindak agar monyet-monyet itu tidak lagi turun ke permukiman warga.

"Ya inginnya ada penanganan karena gunung itu sudah abis. Dulu kan banyak buah-buahan, seperti mangga, alpukat, jambu monyet. Sekarang sudah gak ada karena sudah habis," ujarnya.

Hal senada dikatakan Heru, warga yang berjualan makanan di pinggir Jalan Yos Sudarso.

"Ya monyet-monyet pada turun ambil makanan kecil, tomat, sayur-sayuran," tutur Heru.

Heru mengaku tak tega menggunakan cara kekerasan untuk mengusir monyet-monyet tersebut.

"Antisipasinya hanya dengan dijagain dan disimpan makanannya," katanya.

"Yang turun banyak banget, hingga puluhan. Tinggalnya monyet-monyet itu di gudang itu. Turun biasanya pagi sama siang sekitar jam tigaan," ucap Heru.

Sebagai antisipasi, Heru memasang atap asbes. Namun, monyet-monyet itu tetap bisa membukanya.

"Jadi pernah dibongkar asbesnya sama monyet-monyet itu," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Gunung Kunyit Digerus, Ratusan Kera Kelaparan Turun ke Permukiman Warga Bandar Lampung

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini