Untuk Bangun Ponpes
Selain membeli enam aset berupa tanah kepada Alzier, Zainudin Hasan ternyata juga membeli tanah kepada Jengiskan Haikal, dosen sebuah kampus swasta di Lampung Selatan.
Dalam kesaksiannya, Jengiskan mengatakan, transaksi jual beli tanah ini terjadi pada pertengahan tahun 2017.
"Dulu yang datang bukan bupati (Zainudin Hasan). Yang datang Rusman Efendi," kata Jengiskan.
Jengiskan mengaku tidak berniat menjual tanah miliknya kepada Zainudin Hasan saat itu.
"Saya tidak berniat jual. Tapi, ketika datang dia (Rusman) bilang, 'Bang, kita mau kembangkan untuk pesantren.' Kemudian dia nanya, tanah abang ini boleh gak dijual?'," kata Jengiskan menirukan ucapan Rusman.
"Kalau buat pesantren, gak apa-apa. Kemudian dikasih harga Rp 300 juta. Lalu saya kasih tahu istri, dan istri menyetujui. Itung-itung lingkungan biar rame," imbuhnya.
Namun, Jengiskan penasaran. Ia ingin tahu siapa yang berencana membangun pesantren tersebut.
"Saya tanya ke Rusman, 'Buat siapa?' Katanya, 'Untuk Bang Zainudin.' Saya tanya lagi, 'Zainudin siapa?' Dia (Rusman) bilang, 'Ya Pak Bupati,'," kata dia lagi.
Sementara itu, dosen bernama M Hadi Sufi juga mengaku pernah menjual aset berupa tanah kepada Zainudin Hasan secara langsung.
"Saya langsung jual ke Zainudin, dan gak pakai perantara. Jadi langsung waktu itu, saat kampanye bupati Lamsel," ucap Hadi.
Baca: Renovasi Kamar Tahanan Lapas Sukamiskin Bertarif Rp 40 Juta - Rp 60 Juta, Fahmi Beli Rp 700 Juta
Hadi menjual tanahnya lantaran membutuhkan uang saat itu.
"Saya yang menawarkan. Harganya antara Rp 250 (juta) hingga Rp 350 (juta). Saya sudah lupa. Pembayaran cash dari setelah saya tawarkan, dan itu pas di posko pemenangan Way Halim," tandasnya.
Dibeli Melalui Bobby
Hasan Lison, seorang pensiunan yang turut menjadi saksi, mengaku tidak mengetahui jika tanahnya dibeli oleh Zainudin Hasan.
"Pembelinya saya gak tahu. Cuma pakai perantara melalui Agus. Agus (ketua) RT rumah saya," ungkapnya.