Laporan Wartawan Tribun Medan M Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dugaan penganiayaan dialami oleh dua orang korban saat sedang berada di salah satu Kampus di Kota Medan, dituduh sebagai maling motor nampaknya berbuntut panjang.
Pasalnya, kakak sepupu korban yang menshare peristiwa itu, berinisial FS menceritakan siapapun yang mengenal orang-orang yang melakukan tindak penganiayaan dalam video, tolong segera mengabari dirinya.
"Sepupu saya Stefanus Sihombing bersama temannya Silalahi dituduh maling sepeda motor. Padahal sepeda motor itu milik sendiri karena tidak membawa STNK," tulis FS di akun sosmed Instagram miliknya, Rabu (20/2/2019).
"Kejadian terjadi sekitar pukul 18.00 WIB di salah satu universitas di Medan. Mereka dianiaya hingga meninggal dan sekarang sedang menjalani otopsi. Kami telah membuat laporan ke Polsek Percut Sei Tuan," sambungnya.
FS mengimbau mohon bantuannya teman-teman agar keadilan dapat ditegakkan dan para pelaku dapat ditangkap.
1.Terutama pria berbadan gemuk memakai baju biru dongker
2.Para satpam
3.Pria dengan topi kemeja batik biru dan jeans hitam
4.Pria dengan jaket hoodie biru dongker
Saat dihubungi via sosmed, FS membenarkan bahwa sepupunya telah meninggal dunia.
Diduga akibat penganiayaan yang dialami di salah satu Universitas di Kota Medan.
Namun saat ditanya lebih jauh, bagaimana kronologis kejadian yang menyebabkan hingga sepupunya itu meregang nyawa, FS belum mau menceritakan hal itu.
"Saya belum bisa jawab, nanti setelah penyidikan selesai saya upload di IG. Saya belum tahu kronologis awal yang benar. Karena banyak yang simpang siur," ucap FS.
"Saya sebenarnya belum tahu apa maksud adik saya dan temannya pergi ke Unimed," katanya.
Lebih lanjut, FS mengaku belum bisa berkomentar lebih banyak. Karena masih menunggu hasil autopsi.
"Korban umurnya 20 tahun, ia meninggal di lokasi," tuturnya.
Hingga kini penyebab Stefanus Sihombing dan temannya yang bermarga Panjaitan, yang mendapatkan penganiayaan karena dituduh melakukan pencurian masih menjadi misteri.
Petugas Polsek Percut Sei Tuan kemudian turun ke lokasi kejadian.
Petugas melarikan Joni dan Steven ke Rumah Sakit Haji.
Meski telah mendapatkan perawatan, nyawa keduanya tak dapat diselamatkan hingga kedua korban meninggal dunia.
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Faidil Zikri membenarkan adanya amuk massa yang menewaskan dua orang itu.
"Keduanya diduga melakukan pencurian helm," kata Faidil, Rabu (20/2/2019)
Jasad Joni dan Steven sudah dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk kepentingan autopsi.
"Kasus ini masih terus kita selidiki. Korban yang kehilangan helm juga sudah dimintai keterangan," tukas Faidil.(cr9/tribun-medan.com)