Di wilayah itu, pergerakan tanah memaksa 24 keluarga terdiri dari 89 jiwa meninggalkan rumah yang terancam untuk mengungsi ke tempat lain.
10 di antaranya adalah balita, serta 6 lainnya lansia.
Selain memantau dan mendampingi pengungsi, petugas juga memasang Early Warning System (EWS) manual di beberapa titik retakan.
EWS berfungsi memberikan peringatan dini kepada warga saat pergerakan terjadi.
Dengan begitu, warga bisa mengantisipasi dampak longsor lebih awal sehingga risiko bencana dapat terkurangi.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Puluhan Keluarga di Dua Desa Banjarnegara Mengungsi karena Tanah Bergerak