Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Palti Siahaan
TRIBUNNEWS.COM, PELALAWAN - Hotspot atau titik api kembali ditemukan di Pelalawan, Jumat (22/2/2019). Padahal sehari sebelumnya, Kamis (21/2/2019) tidak ditemukan hotspot di Pelalawan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio mengatakan ada tiga titik hotspot ditemukan. Tiga titik tersebut semuanya di Kecamatan Kuala Kampar.
"Ada tiga titik hotspot. Semuanya di Kuala Kampar," kata Hadi, Jumat (21/2/2019).
Dikatakannya, dari tiga titik tersebut, dua titik statusnya level confidence diatas 50 persen.
Sedangkan satu titik level confidence di atas 70 persen.
Kemungkinan besar, satu titik yang level confidence di atas 70 persen tersebut, statusnya sudah titik api.
Namun ini masih akan dipastikan petugas di tingkat kecamatan.
"Petugas ngecek ke lapangan. Seperti yang di Teluk Meranti kemarin ternyata nih di lapangan," ucap Hadi.
Selama Februari ini, sudah beberapa kali ditemukan titik hotspot.
Ada dua kecamatan yang ditemukan titik hotspot di Pelalawan yakni Kuala Kampar dan Teluk Meranti.
Untuk Kuala Kampar sudah beberapa desa ditemukan kebakaran lahan. Bahkan ada lahan seluas 5 ha yang terbakar awal Februari lalu.
Baca: Menelusuri Buzzer Hoaks Pilpres Bergaji Rp 100 Juta, Donatur pun Bersedia Sumbang Dana Rp 2 Miliar
Sebanyak 188 Desa di 75 Kecamatan di Riau berada dalam area rawan Kebakaran Hutan dan Lahan. Ratusan desa tersebut tersebar merata di seluruh Riau.
"Sebab, settiap tahun selalu ada kebakaran lahan dan hutan di sana, makanya menjadi daerah rawan. Contoh sekarang ini kebakaran di Dumai, lokasinya itu juga," kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger, Kamis (21/2/2019).
Menurutnya, dengan ada data daerah rawan tersebut maka pelaksanaan pencegahan atau pemadaman bisa lebih cepat diatasi.
Sebelumnya, Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim menetapkan status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan, Selasa (19/2/2019).
Status siaga itu ditetapkan untuk masa 9 bulan ke depan. Terhitung dari 19 Februari hingga 31 Oktober 2019.
"Hal tersebut dilakukan lantaran mempertimbangkan analisa dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru," kata Wan Thamrin.
Sementara itu, Edwar Sanger menyebutkan di Riau, daerah paling banyak titik rawan terbakar berada di Kabupaten Rokan Hilir.
Berikut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat ada 13 Kecamatan yang rawan Karhutla di Kabupaten ini.
13 Kecamatan tersebut adalah :
- Kecamatan Bagan Sinembah
- Kecamatan Bangko
- Kecamatan Bangko Pusako
- Kecamatan Batu Hampar
- Kecamatan Kubu
- Kecamatan Kubu Babussalam
- Kecamatan Pasir Limau Kapas
- Kecamatan Pujud
- Kecamatan Rimba Melintang
- Kecamatan Simpang Kanan
- Kecamatan Sinaboi
- Kecamatan Tanah Putih
- Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan.
Kemudian titik rawan karhula terbanyak kedua berada di Kabupaten Indragiri Hilir yakni di 9 Kecamatan yakni :
- Kecamatan Gaung
- Kecamatan Gaung Anak Serka
- Kecamatan Kempas
- Kecamatan Kemuning
- Kecamatan Keritang
- Kecamatan Mandah
- Kecamatan Pelangiran
- Kecamatan Pulau Burung
- Kecamatan Tempuling.
Selanjutnya titik rawan kebakaran ketiga berada di Kabupaten Bengkalis yang tersebar di 8 Kecamatan. Kecamatan-kecamatan itu adalah :
- Kecamatan Bantan
- Kecamatan Bengkalis
- Kecamatan Bukit Batu
- Kecamatan Mandau
- Kecamatan Pinggir
- Kecamatan Rupat
- Kecamatan Rupat Utara
- Kecamatan Kecamatan Siak Kecil
Kemudian di Kabupaten Pelalawan sebanyak 7 kecamatan sebagai berikut :
1. Kecamatan Bandar Petalangan
2. Kecamatan Kerumutan
3. Kecamatan Kuala Kampar
4. Kecamatan Langgam
5. Kecamatan Pangkalan Kuras
6. Kecamatan Teluk Meranti
7. Kecamatan Ukui
Sedangkan di Kabupaten Indragiri Hulu juga terdapat 7 kecamatan yang rawan kebakaran lahan dan hutan. Kecamatan-kecamatan itu adalah :
1. Kecamatan Batang Cenaku
2. Kecamatan Batang Gansal
3. Kecamatan Batang Peranap
4. Kecamatan Kuala Cenaku
5. Kecamatan Peranap
6. Kecamatan Rakit Kulim
7. Kecamatan Rengat
Selanjutnya titik rawan berikutnya berada di Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 6 Kecamatan di bawah ini :
1. Kecamatan Merbau
2. Kecamatan Putri Puyu
3. Kecamatan Rangsang
4. Kecamatan Rangsang Pesisir
5. Kecamatan Tebing Tinggi Barat
6. Kecamatan Tebing Tinggi Timur
Begitu pula dengan Kabupaten Kampar, di daerah ini juga terdapat 6 kecamatan yang rawan kebakaran hutan dan lahan :
1. Kecamatan Kampar
2. Kecamatan Kampar Kiri Hilir
3. Kecamatan Kampar Kiri Hulu
4. Kecamatan Koto Kampar Hulu
5. Kecamatan Tapung
7. Kecamatan XIII Koto Kampar
Sedangkan di Kabupaten Siak juga terdapat 6 Kecamatan yang rawan karhutla. Berikut kecamatan-kecamatan tersebut :
1. Kecamatan Dayun
2. Kecamatan Kandis
3. Kecamatan Koto Gasib
4. Kecamatan Siak
5. Kecamatan Sungai Apit
6. Kecamatan Sungai Mandau.
Selanjutnya di Kabupaten Rokan Hulu ada 5 Kecamatan yang rawan terjadi karhutla yakni :
1. Kecamatan Bonai Darussalam
2. Kecamatan Kabun
3. Kecamatan Rokan IV Koto
4. Kecamatan Tambusai Utara
5. Kecamatan Tandun.
Kemudian di Kota Dumai titik rawan Karhutla berada di Tiga Kecamatan yakni :
1. Kecamatan Bukit Kapur
2. Kecamatan Medang Kampai
3. Kecamatan Sungai Sembilan.
Saat ini, puluhan kecamatan itu sudah diinstruksikan oleh BPBD Riau untuk siaga menghadapi situasi terburuk atas kemungkinan dan akibat kebakaran hutan dan lahan.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Ada Tiga Hotspot Ditemukan di Kuala Kampar Pelalawan