Laporan wartawan Sripoku.com, Beri Supriyadi
TRIBUNNEWS.COM, INDRALAYA -- Pasca insiden dugaan perampokkan dan pemerkosaan yang menimpa bidan Desa di Sp Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sripoku.com mendatangi langsung lokasi kejadian.
Berdasarkan pantauan Sripoku.com, Selasa (26/2) pukul 10.00 tidak ada aktivitas di Poskesdes tersebut.
Bangunan Poskesdes yang berada tepat di pinggir jalan lintas Palembang - Indralaya Desa Simpang Pelabuhan Dalam Pemulutan masih terpasang garis polisi.
Tidak ada satu pun petugas kesehatan yang berada di lokasi.
Kondisi ini berbanding terbalik dibandingkan sebelum peristiwa yang menimpa bidan YL terjadi.
Poskesdes nampak ramai dikunjungi calon pasien yang ingin berobat.
Berdasarkan keterangan Sila (50) warga sekitar lokasi, bidan yang berinisial YL (27) sudah pulang dari rumah sakit Bhayangkara Palembang lantaran mengalami luka lebam dan shock usai dikabarkan menjadi korban peristiwa perampokkan dan pemerkosaan.
Baca: Ahmad Dhani Ingatkan Pengunjung Rutan Medaeng Gunakan Hak Pilih di Pilpres 2019
Yl (27) merupakan warga Lahat yang bertugas menjadi bidan desa di SP Pelabuhan Dalam Pemulutan.
Ia mengaku cukup mengenal YL (27), akan tetapi tidak begitu paham mengenai kesehariannya apalagi masalah pribadi.
"Ya, paling-paling dia berbelanja ke warung untuk membeli keperluan pokok, itu aja," tutur Sila.
Ia menambahkan, hampir satu minggu pasca peristiwa yang menghebohkan warga Desa SP Pelabuhan Dalam sampai dengan saat ini, ia tidak pernah melihatnya lagi.
"Kabarnya sudah pulang ke Lahat," katanya.
Perempuan paruh baya ini menyakini bila di tempat tinggalnya selama ini aman-aman saja, nyaris tidak ada peristiwa-peristiwa yang demikian sampai terjadi.
"Saya ini sudah puluhan tahun pak tinggal disini. Jadi paham betul kondisi keamanan disini. Akan tetapi kami tetap waspada," tambahnya.
Sementara itu, menurut Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten OI Hj Emmy Aryani SKM menuturkan, ke depan pihaknya akan meminta kepada pihak terkait untuk memperketat keamanan bidan-bidan desa yang ditugaskan di wilayah kerja Kabupaten OI.
Ditambahkan Emmy, pihaknya selama ini sudah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan kepala desa selaku pemerintah setempat juga dengan masyarakat saat kami menugaskan bidan desa.
Tak hanya itu setiap tiga bulan sekali dilakukan pertemuan antara bidan desa dan kades juga tokoh masyarakat.
Baca: Beredar Video Kim Jong-un Merokok Saat Singgah di Cina untuk Menuju Vietnam
Lanjut Emmy, selama ini tidak ada laporan apapun tentang bidan desa yang kita tempatkan di desa yang menyangkut kendala termasuk juga masalah keamanan bidan desa.
”Makanya kami sempat shok juga begitu mendengar kabar kejadian yang menimpa bidan desa tersebut,” ujar Emmy.
Untuk ke depannya, pihaknya akan memberikan pengawalan bagi bidan desa yang melakukan pelayanan terutama pada malam hari.
”Untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama malam hari harus mendapat pengawalan agar lebih aman," harapnya.
Saat disinggung kondisi YL terakhir ini, dikatakan Emmy, sudah jauh membaik, sekarang masih istirahat di rumah saudaranya di Palembang, pihaknya terus memberikan suport agar keadaannya lebih tenang dan lebih baik.
Ditambahkan Emmy pelayanan bidan desa di desa Simpang Pelabuhan Dalam tetap berjalan normal.
Polisi Tak Menemukan Bukti Pemerkosaan
Sebelumnya, Kalabforcab Palembang, Kombes Pol I Nyoman Sukena. SIK membenarkan pernyataan Kapolda Sumsel mengenai tidak ditemukannya bukti ilmiah hasil olah TKP Tim Forensik.
Menurutnya, dari hasil yang ada saat ini dari bukti-bukti yang sudah dikumpulkan tidak diketemukan petunjuk yang mengarah pada kasus pemerkosaan.
"Sampai saat ini kita sudah melakukan olah TKP mencari alat bukti yang diperlukan. Seperti sperma atau bulu kemaluan, tapi tidak ditemukan. Hal itu penting untuk membuktikan secara sciencetifik," ujarnya.
Lanjutnya, pemeriksaan lain juga dilakukan untuk melihat sidik jari yang tertinggal. Apa lagi dari informasi yang didapat, korban mengaku didatangi lima orang.
"Kalau dari informasi ada orang Lima, namun hasil penyelidikan di pintu tidak ditemukan jejak sidik jari, dan bekas tempelan jejak kaki di rumah. Dari sprei juga tidak ditemukan bekas sperma," ujar Kalabfor.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adimegara menerima hasil labfor mengenai kasus pemerkosaan Bidan YL (27) yang bertugas di Pumulutan, Ogan Ilir.
Baca: Biaya Capai Miliaran Rupiah, Femmy Permatasari Sebut Pernikahannya Tanpa Endorse
Dari hasil penyelidikan tim labfor didapatkan fakta berbeda, jika sebelumnya korban mengaku diperkosa, hasil labfor tidak menunjukan adanya tanda-tanda korban diperkosa.
Hal tersebut didapat dari hasil pemeriksaan ilmiah di TKP.
"Tim forensik mengungkap, kami membangun asumsi melalui fakta peristiwa. Semua itu dibuktikan dengan fakta ilmiah. Tim sempat berdebat, karena dari puskesmas membawa sampel sperma, tim labfor mengatakan bukan,"
"Termasuk di kasur diperiksa tanda-tanda sperma yang tertinggal atau pun bulu-bulu halus," ujarnya saat ditemui di Polda Sumsel, Jumat (22/2).
Selain itu tim juga memeriksa tempat praktek dan tempat tinggal sang bidan desa, yang dari pengakuannya diperkosa ketika malam hari.
"Saat kejadian terjadi hujan lebat. Kami tidak menemukan jejak kaki, seharusnya jika ada yang masuk akan meninggalkan jejak. Dari sidik jari pun tidak ditemukan," jelasnya.
Hingga saat ini pihak kepolisian, terus menunggu hasil visum terhadap korban.
Kapolda juga enggan mengatakan jika korban tidak diperkosa.
"Kami tidak berasumsi jika dia tidak diperkosa. Semuanya dibuktikan secara Ilmiah, seperti pemerkosaan dan pembunuhan mahasiswi di Gelumbang kemarin hasil labfor terbukti ditemukan sperma. Jadi hingga sekarang kami menunggu hasil visum korban," ungkapnya. (Beri Supriyadi)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Kabar Terbaru Bidan YL yang Diperkosa di OI, Tetangga Ungkap Keadaan Sekitar Lokasi Pasca Kejadian