TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Menilai debat calon presiden (Capres) yang kedua pada Minggu (17/2/2019) malam kemarin, Ketua Koalisi Tronjal Tronjol Maha Asyik, Nur Hadi menilai semakin baik.
Hal tersebut disampaikannya kepada Tribunjateng.com, Selasa (26/2/2019) pasca menghadiri talkshow di UIN Walisongo Semarang dengan tema 'Pesta Demokrasi Pemecah atau Pemersatu'.
Lebih jelas, Nur Hadi menilai baik atas berjalannya debat capres kedua kemarin baik dari sisi tema maupun pembahasan kedua capres.
Bahakan ia menganggap apa yang dibahas kedua belah pihak, baik Jokowi maupun Prabowo sama baiknya.
"Saya kira semua sudah bagus ya. Satu hal yang menarik ada dalam satu pembahasan," terang Nur Hadi.
Selain keterbukaan, Pria asal Kudus tersebut, menyoroti sebuah pembahasan dalam depat kedua tersebut.
Menurutnya, hal tersebut adalah pembahasan terkait keterbukaan mengembalikan aset kepada negara.
"Sudah berkembang sih dari debat sebelumnya yaitu keterbukaan. Apalagi soal keterbukaan mengembalikan aset negara. Harus terbukti dan benar adanya. Tunggu perkembangannya" jelasnya.
Selain itu, Nur Hadi juga menanggapi terkait materi pertanyaan yang disuguhkan pada debat kedua sudah cukup baik.
Menurutnya, tinggal dikembangkan dengan aspek-aspek lain yang lebih mendalam dan terarah.
"Calon Presiden itu harus jelas kalau bicara, kalau tidak jelas malu kan didengar masyarakat banyak," jelasnya.
"Semua aspek jangan lupa harus diperhatikan dan juga dilaksanakan," ungkap Nur Hadi.
Nur Hadi juga menanggapi masyarakat yang lebih memilih tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 nanti atau golput.
Ketua Koalisi Tronjal Tronjol Maha Asyik tersebut mengutarakan kata lucu bagi masyarakat yang tak punya pilihan.
"Golput itu juga pilihan. Tetapi bagi orang bingung. Masak gak punya pilihan, kan lucu," terangnya.
Menurut Nurhadi, dirinya tidak setuju dengan golput, karena bagaimanapun, manusia diwajibkan memiliki pemimpin.
"Pilihlah yang baik sesuai ukuran masing-masing. Bisa dilihat dari agama maupun orang-orang di sekitarnya," jelasnya.
Nurhadi berpesan kepada seluruh masyarakat agar jangan asal memilih dalam pemilu, karena menyangkut wajah Indonesia ke depan.
"Hidup itu mudah, jangan dipersulit. Yang penting tidak melanggar agama dan negara, tidak menyakiti orang lain," tandas Nurhadi. (sam)