Amrizal bercerita detik-detik rumahnya roboh saat gempa Solok Selatan. Dia bersama anak dan istri hampir ditimpa reruntuhan rumahnya
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Warga Jorong Koto Kunyit, Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, mulai membersihkan puing-puing bangunan yang berserakan akibat gempa, Kamis (28/2/2019).
Mereka memakai penutup mulut atau masker, agar debu tidak terhirup dan mengganggu pernapasan.
Seorang warga Jorong Koto Kunyit, Amrizal (44) tampak sedang membersihkan puing-puing bangunan rumahnya dengan sapu.
Gempa tektonik merobohkan bangunan rumahnya.
Baca: Pelajaran Penting dari Gempa Solok dan Banyaknya Percabangan Sesar Sumatera yang Belum Terpetakan
Baca: Selain Gempa di Palu, Ada 4 Gempa Supershear Langka Lainnya yang Terjadi di Dunia
Menggunakan sapu lidi Ia dibantu oleh istrinya Ita Murni (35) membersihkan puing-puing rumahnya yang masih berantakan.
Peralatan yang digunakan pun seadanya.
"Pada pukul dua malam, datang gempa dari belakang rumah rasanya. Dan, seperti ada yang meletus bunyinya", kata Amrizal (44) salah satu warga rumahnya yang rusak parah.
Ia mengatakan, pada saat gempa malam menbuatnya terkejut, tapi rumahnya belum ada yang runtuh.
Baca: Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Gempa Guguran pada Jumat Pagi, 1 Maret 2019
Baca: BNPB: Takut Gempa Susulan, Ratusan Warga Mengungsi
"Hanya retak-retak pada bagian rumah saya, dan pada jam tiga datang lahi gempa dan runtuh bagian dinding belakang rumah saya ini satu bidang", katanya.
Rumahnya hancur ketika gempa datang pukul 06.27 WIB, yang menghancurkan bagian dinding bagian sebelahnya lagi.
"Setelah bagian bidang dinding belakang hancur kedua bidangnya, hancur pula seluruh bagian kamar saya," katanya.
Pembatas antara kamar ke kamar rumahnya juga ikut roboh.
Baca: Trauma, Warga Korban Gempa Solok Masih Tinggal di Tenda Pengungsian
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat 3 Guncangan hingga Jumat Pagi, Terjadi di Deli Serdang, Sangihe & Lombok
"Kami hampir ditimpa reruntuhan sewaktu gempa terjadi, saya istri dan anak saya," katanya.
Amrizal punya anak perempuan dua orang.
Satu masih sekolah dan satu lagi tidak sekolah.
"Sewaktu gempa yang terjadi pukul 01.55 WIB, saya masih tidur di rumahnya, dan pada gempa pukul 6.27 WIB yang hampir menimpanya dan keluarga, saya tidak berani lagi menginap di rumah sampai sekarang", katanya.
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa M 2.9 Guncang Lombok Tengah, Berpusat di Kedalaman 10 KM
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa M 5.3 Guncang Sangihe Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami
Ia mengatakan, sejak pagi ia mengungsi karena gempa terus menerus dan rumahnya berbunyi berderit.
"Karena takut saya akan ditimpa, saya pergi mengungsi," katanya.