News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Mardian Diterkam Harimau Sumatera dan Pura-pura Mati Agar Dilepaskan, Ini Fakta-faktanya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Mardian tampak sudah membaik saat di bawa oleh Camat Gaung, Nurmansyah menuju ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan, Minggu, (3/3/2019). T. Muhammad Fadhli.

5. Masih Syok

Baca: Suami Jadi Korban, Mardiana Menangis dan Berulangkali Pingsan

Meskipun kondisinya sudah sadar dan mulai membaik, namun Mardian masih nampak shock dan trauma dengan penyerangan yang di alaminya tersebut.

Belum banyak penjelasan yang bisa diberikannya terkait penyerangan harimau sumatera yang berdasarkan keterangan saksi Edi berpostur sepinggang orang dewasa tersebut.

6. BBKSDA Riau Kirim Penembak Jitu

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyatakan akan segera mengirim tim penembak jitu serta kerangkeng ke lokasi harimau sumatera yang menyerang warga di Kabupaten Indragiri Hilir.

Tim BBKSDA masih terus berupaya menggali informasi dari korban serta dua rekan korban yang menyaksikan kejadian serangan si raja rimba tersebut.

"Tim pertama untuk memastikan lokasi kemunculan dan serangan harimau sudah kirim ke lokasi. Nanti setelah dipastikan lokasi persisnya, baru kita kirim lagi penembak jitu dan kerangkeng besi," kata Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Mahfud, Minggu (3/3/2019).

Saat ini, tim masih terus berupaya menggali informasi dari korban serta dua rekan korban yang menyaksikan kejadian serangan si raja rimba tersebut.

7. Kapolres Inhil Bentuk Tim Cari Keberadaan Si Belang

Kapolres Indragiri Hilir (Inhil) AKBP Christian Rony Putra, S.IK, MH langsung mengintruksikan jajarannya khususnya Kapolsek Gaung untuk terjun langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) penyerangan Mardian (31) oleh Harimau Sumatera.

Tidak hanya turun TKP, Kapolres Inhil juga meminta Kapolsek Gaung, Iptu Walsum untuk terus berkoordinasi dengan BBKSDA Riau dan pihak terkait lainnya.

“Tadi malam pasca menerima laporan dari Kapolsek Gaung, saya perintahkan agar bentuk tim untuk cari harimau tersebut dan berkoordinasi dengan pak camat juga tiga pilar serta BBKSDA Riau,” ujar Kapolres Inhil kepada Tribun Pekanbaru melalui keterangan tertulisnya, Minggu (3/3/2019).

Selain itu, Kapolres Inhil juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada, serta untuk sementara waktu tidak beraktifitas di sekitar TKP.

“Kami sudah memberikan imbauan kepada masyarakat, agar saat ini tidak pergi ke hutan mencari kayu,” pungkas Kapolres.

8. BBKSDA Riau Sebut Lokasi Harimau Serang Warga di Inhil Masuk Lanskap SM Kerumutan

BBKSDA Riau menurunkan tim guna mengumpulkan informasi terkait konflik manusia dan satwa tersebut, sehingga didapatkan data dan informasi yang faktual yang lebih berimbang.

"Tim pada 3 Maret 2019 sekira pukul 20.00 WIB, telah melakukan koordinasi
di lapangan untuk selanjutnya menuju Desa Pungkat, yang merupakan alamat tempat tinggal korban, bersama pihak kepolisian dan Koramil setempat," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono.

Lanjut dia, setelah bermalam di Kuala Gahang, Kecamatan Gaung, pagi ini, Senin (04/3/2019), tim akan melanjutkan perjalanan dari Desa Pungkat ke lokasi menggunakan speedboat dengan jarak tempuh kurang lebih 7 jam.

Dia memaparkan, BBKSDA Riau juga telah melakukan kajian terhadap peta dasar kawasan hutan Provinsi Riau.

"Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK. 903/ MENLHK/ SETJEN/ PLA.2/ 12/2016 tanggal 7 Desember 2016. Bahwa lokasi terjadinya penyerangan tersebut berada pada lansekap Kerumutan," sebut Suharyono lagi.

Suharyono mengimbau, agar masyarakat tidak melakukan langkah anarkis terhadap Harimau Sumatera.

Mengingat Harimau Sumatera merupakan satwa dilindungi di Indonesia, maupun di dunia.

"Kami harapkan masyarakat tetap tenang, serahkan permasalahan ini kepada kami BBKSDA Riau untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Dia juga mengingatkan agar masyarakat hendaknya tidak melakukan aktifitas apa pun di Suaka Margasatwa (SM) Kerumutan.

"Suaka Margasatwa Kerumutan hanya untuk kepentingan penelitian, hanya untuk pendidikan. Bukan untuk kepentingan lainnya. Apalagi untuk perkebunan atau mengambil kayu," tegas Suharyono. (TribunPekanbaru.com/T. Muhammad Fadli/Rizky Armanda)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul 8 Fakta Harimau Serang Warga di Inhil Riau, Mardian Pura-pura Mati Agar Tak Diterkam Lagi,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini