Laporan Reporter Tribun Lampung Tri Yulianto
TRIBUNNEWS.COM, KOTA AGUNG - Tidak ada yang menyangka, hujan deras yang mengguyur Kelurahan Pasar Madang, Kota Agung, Tanggamus pada Senin, 4 Maret 2019 malam, bakal menjadi bencana.
Saipudin, warga setempat, adalah salah satu korbannya.
Malam itu, seusai melaksanakan salat Isya, tiba-tiba Saipudin mendengar suara reruntuhan.
Seketika Saipudin menyuruh istri dan anak-anaknya lari keluar rumah meski hujan lebat melanda.
Pria yang membuka usaha warung kelontong di rumahnya itu tidak peduli jika tubuh harus basah dimandikan hujan.
Baca: Fakta-fakta Garong Bobol ATM di Lampung Walk, Sebar Uang Saat Dikejar, Warga Pun Berebutan
Untungnya, Saipudin beserta keluarganya selamat dari peristiwa tersebut.
"Firasat sih tidak ada, karena sudah lama juga tinggal di sini dan baru ini mengalami kejadian," kata Saipudin, Selasa, 5 Maret 2019.
Ia tidak menyangka, rumah yang didiaminya sejak lebih dari lima tahun tersebut hilang bagian dapurnya.
Rumah sederhana yang dalam kondisi bata merah tersebut kini berkurang luasannya.
Rasa itu juga kian dipertebal karena barang yang ada dalam dapur, mulai dari alat masak, lemari es, perabot dan peralatan makan hilang dalam sekejap.
"Kalau saya rasa, longsor ini karena rembesan air ke tanah yang ada sebelah rumah," ujar Saipudin.
Saipudin pun ikhlas menerima musibah yang dialami keluarganya.
Untuk sementara, Saipudin belum berpikir untuk menentukan langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Baca: 2 Pembobol ATM Ngacir Sambil Sebar Uang Hasil Rampokan di Lampung Walk, Ini Kronologisnya