TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo mengatakan partainya bakal menjadikan Kawasan Tambak Lorok, Semarang sebagai percontohan pemberdayaan nelayan produktif dan peningkatan pendapatan.
"Kami akan memberdayakan keluarga nelayan di Tambak Lorok agar mereka bisa mengolah hasil tangkapan. Di situ akan tercipta lapangan kerja dan nilai tambah, harga jual lebih tinggi," kata Hary Tanoesoedibjo dalam keterangan persnya, Kamis (7/3/2019).
Baca: Ingin Jadi Pemenang Pemilu, Partai Perindo Kibarkan Sejuta Bendera di Seluruh Wilayah Indonesia
Hal itu disampaikannya usai berkeliling menyapa dan berdialog dengan masyarakat Desa Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah yang mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan.
Kepada Hary, para nelayan mengeluhkan sulitnya menjual hasil tangkapan dengan harga tinggi. Itu sebabnya, sehari-hari pendapatan mereka sangat minim.
Ke depan, kata Hary, pihaknya akan memberikan pelatihan agar hasil tangkapan tidak dijual mentah. Namun, diolah menjadi berbagai produk bernilai tambah dengan harga jual yang lebih tinggi.
Misalnya, udang bisa diolah menjadi kerupuk dan terasi atau pempek dari olahan ikan. “Jadi, ada dua manfaatnya, yaitu tumbuhnya lapangan kerja dan nilai tambah, harga lebih tinggi,” tuturnya.
Hary yang juga Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia ini yakin pemberdayaan tersebut akan melahirkan kelompok-kelompok produktif baru yang ikut menopang pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
“Konsep Partai Perindo adalah bagaimana memberdayakan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga penghasilan mereka bisa naik."
Selama ini, kesejahteraan nelayan menjadi salah satu fokus perjuangan Partai Perindo. Berbagai program digulirkan partai berlambang rajawali ini untuk membantu dan membangun mereka.
Program-program tersebut antara lain membangun koperasi nelayan, merevitalisasi ribuan perahu nelayan, pemberian cooler box, bantuan alat tangkap dan alat keselamatan dan lainnya.
Baca: Jelang Pemilu Caleg dan Pengurus Perindo Diminta Kerja Maksimal
“Kalau nelayan, petani, pengusaha kecil, UMKM bisa diberdayakan seperti itu, pasti kita mampu menciptakan kelompok-kelompok baru yang akhirnya bisa lebih mapan. Konsep Indonesia maju itu seperti itu,” tegas Hary.
Di Tambak Lorok tersebut, Hary membaur dekat dengan masyarakat, bahkan hingga menenteng alat fogging yang berat dan melayani fogging di permukiman warga nelayan serta menyisir satu per satu rumah guna menghalau serangan nyamuk demam berdarah.