News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sebulan Berlalu, Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Bocah Keterbelakangan Mental Belum Terungkap

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sudah sebulan lebih kasus penemuan mayat FB (13) remaja asal Desa Kombot Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang ditemukan tewas di kebun berlalu.

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sudah sebulan lebih kasus penemuan mayat FB (13) remaja asal Desa Kombot Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang ditemukan tewas di kebun berlalu.

Aparat kepolisian yang menduga FB tewas dibunuh masih belum menemukan siapa dalang yang merengut nyawa bocah dengan keterbelakangan mental itu.

Kepada Tribun Manado, Sabtu (9/3/2018) Kapolsek Pinolosian Iptu Herdi Manampiring mengaku masih kesulitan mencari siapa pelaku pembunuhan FB.

"Kendalanya karena tidak ada saksi yang melihat langsung rentetan kejadian hingga korban ditemukan tewas," ujarnya.

Ia mengaku para saksi yang dipanggil pihaknya, juga belum bisa memberikan keterangan terkait siapa orang terakhir bersama korban.

"Keterangannya masih abu-abu dan tidak jelas, siapa yang bersama korban terakhir kali," tegasnya.

Baca: 11 Ribu Posisi di 110 Perusahaan BUMN Lowong, Rekrutmen Dibuka Hingga 17 Maret 2019

Perwira dua balok ini meminta agar masyarakat lebih bersabar.

"Kami hanya bisa minta masyarakat bersabar, karena proses penyelidikannya memang sulit dan kami tidak bisa sembarangan menangkap orang," tegas dia.

Warga Gunakan Jasa Dukun
Belum ditemukannya pelaku pembunuhan terhadap FB (13) gadis asal Desa Kombot Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), membuat warga resah.

Bahkan warga Desa Kombot mulai memanggil orang pintar atau dukun guna mencari tahu siapa pelakunya.

Kapolsek Pinolosian Iptu Herdi Manampiring mengakui hal tersebut.

Kapolsek Pinolosian, Iptu Herdi Manampiring. TRIBUN MANADO/NIELTON DURADO

"Warga mulai mencari alternatif lain untuk mencari tahu pelakunya, bahkan ada satu nama yang mereka curigai melalui penerawangan dukun tersebut," ujarnya.

Namun, Herdi mengaku nama tersebut harus disinkronkan melalui bukti-bukti yang diperoleh.

"Kami tidak bisa sepenuhnya percaya, karena semua butuh bukti dan itu yang sedang kami cari," kata dia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini