TRIBUNNEWS.COM, BINAMU - Polres Jeneponto hingga Selasa (12/3/2019) masih mendalami kasus meninggalnya Desi yang diduga gantung diri di Kelurahan Togo-togo, Kecamatan Bantang, Kabupaten Jeneponto.
Ayah korban Desi Ananda Sari, didampingi penasihat hukum Suardi SH mendatangi Mapolres Jeneponto.
Menurut penasihat hukum dari LBH Butta Toa itu, kematian terhadap kliennya, Desi Ananda Sari yang diduga gantung diri terdapat kejanggalan.
"Kematian Desi itu sangat ganjal menurut klien kami," katanya.
"Di leher korban yang diduga gantung diri menggunakan sarung, ternyata nampak seperti bekas lilitan tali. Juga bagian tubuh korban terdapat sejumlah luka lebam," tandasnya.
Pengacara orang tua korban itu berharap kasus dugaan kematian Desi Ananda segera diungkap.
Sebelumnya, jenazah korban sudah diautopsi namun hasilnya belum ada.
"Desi sudah diautopsi dan katanya hasilnya akan keluar seminggu kedepan," kata dia.
Kasat Reskrim Polres Jeneponto AKP Boby Rachman yang dikonfirmasi TribunJeneponto.com mengatakan sejauh ini kasus dugaan kematian Desi Ananda Sari sudah memeriksa lima saksi.
"Kita sudah periksa lima saksi termasuk ayah korban sendiri," kata Boby.
"Kita juga masih menunggu hasil autopsi," tandasnya.
Sebelumnya warga asal Jalan Kartini Kabupaten Bantaeng ini dilaporkan meninggal gantung diri di Kecamatan Bantang Jeneponto, Minggu (24/2/2019) lalu.(TribunJeneponto.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kematian Desi Ananda Diduga Tak Wajar, Keluarga Datangi Mapolres Jeneponto