Ia juga sudah berkoordinasi dengan Polres Ponorogo terkait kasus ini.
Baca: Gara-gara Isu Kiamat 52 Warga Ponorogo Eksodus ke Malang, Pembisiknya Diduga Guru Aliran Sesat
"Biarlah ini menjadi ranah kami untuk penyelidikan. Bukan ranah Ponpes ataupun masyarakat. Kami percepatan, agar tidak terlalu melebar berita hoax ini," kata Budi saat rilis di Polres Batu, Rabu (13/3).
Adapun informasi yang menyebar di masyarakat dan dinyatakan tidak benar.
Yaitu isu kiamat sudah dekat, soal perang hingga kemarau panjang, sehingga jemaah diminta menjual semua aset dan menyetor ke pondok.
Selain itu juga ada jamaah membeli senjata tajam untuk berperang, sampai anak - anak yang diharuskan memotong tangan adiknya untuk menjadi santapan makanan.
"Sudah dengar sendiri dari pihak ponpes ini dan dari Anshor serta MUI bahwa pihak ponpes ini tidak menyuruh melakukan hal itu. Dan kami juga sudah melakukan mediasi beberapa pihak," imbuhnya.
Terkait kejadian ini, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak menelan mentah-mentah informasi yang beredar.
Pihaknya mempercepat proses penyelidikan ini agar tidak merugikan pihak-pihak yang lain.
Karena ditakutkan menimbulkan keresahan dan amarah dari ponpes yang lain.
"Tingkat keamanan ini pasti kami lakukan, tetapi kami tidak melakukan sendiri. Kami dibantu pihak lainnya untuk mengamankan. Kami sangat terbuka, jika ada aduan terkait hal ini," tuturnya. (Rahadian Bagus)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Cerita Warga yang Dapat Berkah Isu Kiamat di Ponorogo, Beli Rumah Cuma Rp 20 Juta,