TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Program Jawa Timur bebas pasung masih menyisakan sejumlah kejadian belum ditangani.
Salah satunya yang menimpa Agus Pratono (40) warga Dusun Kwagean, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri.
Pantauan SURYA.co.id, Jumat (15/3/2019), kedua kaki Agus yang dipasung praktis tidak bisa digerakkan. Karena kedua kaki itu dimasukkan lubang plat besi yang menyatu dibaut dengan kayu ranjang tempat tidurnya.
Dalam keseharian Agus hanya bisa duduk dan tiduran di ranjang bambu dengan alas tikar yang sudah kumal. Kondisi ruangan tempat dipasung berada di belakang rumah.
Rambut Agus juga gondrong karena jarang dicukur. Sehari-hari ibunya yang menyiapkan makanan dan minuman untuk anaknya.
Informasinya, Agus sudah dipasung keluarganya selama 12 tahun terakhir. Saat ini Agus berusia sekitar 40 tahun, sehingga dia dipasung sejak usia 28 tahun.
Dari penjelasan ibunya Ny Sainem (65) saat masih anak-anak dan remaja belum menunjukkan gejala menderita kelainan jiwa.
Namun kelainan kejiwaan itu terlihat saat menginjak usia dewasa. Beberapa kali Agus mengamuk yang membahayakan keluarga dan tetangganya.
DAGU Ditendang Hingga Patah, Ibu Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawa Putranya, Bayar Rp 10 Juta
Kunci Jawaban Post Test Modul 2 PMM, Adanya Rutinitas Harian di Satuan Pendidikan Memudahkan Peserta
Khawatir dengan kondisi anaknya yang sering mengamuk, keluarganya kemudian memasungnya di ruangan belakang. Sejauh ini gangguan jiwa yang diderita Agus belum pernah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSK).
Pihak bidan desa sebenarnya telah menyarankan agar Agus dirujuk ke RSJ untuk mendapatkan perawatan yang lebih manusiawi. Hanya saja orangtuanya keberatan anaknya dibawa ke RSJ.
Sementara Yanti, pegiat Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jatim yang mendatangi rumah Agus berharap ada solusi dengan kasus pemasungan yang dialami Agus.
"Memang ibunya keberatan kalau anaknya dibawa ke RSJ Lawang. Agus merupakan anak kesayangan ibunya. Sehari-hari yang merawat dan menyiapkan makanan ibunya," jelasnya.
Kasus pasung yang dialami Agus sebenarnya telah diketahui pihak bidan dan perangkat desa. Namun karena ada keberatan dari keluarganya petugas tidak bisa merujuk ke RSJ.
Selain itu pihak keluarga juga tidak cukup memiliki biaya untuk membawa anaknya ke RSJ. "Keluarganya juga tidak punya BPJS dan kartu Indonesia sehat," ujarnya.
Namun, kondisi Agus yang sudah lebih dari 12 tahun dipasung sangat memprihatikan. Apalagi selama ini juga tidak mendapatkan bantuan obat penenang dari puskesmas.
"Dulu pernah mau dibawa ke RSJ, tapi keluarga keberatan," ujarnya.