"Sementara kita lakukan cek lab untuk mengetahui minyak apa yang terkandung di dalam botol tersebut sehingga mengakibatkan kebakar sebagian sepeda motor itu," terang Ruddi.
Polisi juga masih menelusuri apakah korban memiliki masalah dengan orang lain atau tidak.
Diketahui korban bekerja sebagai sekuriti.
"Kita sampai sekarang sedang melakukan penyelidikan apakah korban bermasalah dengan orang. Apapun info kami dalami. Korban ini bekerja sebagai sekuriti dan sebelumnya pernah menjadi ketua pecalang. Namun kita lakukan penyelidikan," kata Rudi.
Dua Ember Pasir
Anak dari Putu Sunartawan, Komang Mahendra (21) mengisahkan, dari kejadian itu dia dan keluarga menemukan botol kaca yang juga berbau minyak bensin yang membakar dua motor di rumahnya.
"Ada botol aromanya seperti bensin. Kayak molotov gitu. Ada sumbu juga," jelas Komang saat ditemui Tribun Bali di TKP, kemarin sore.
Masing-masing motor yang terbakar milik ayah dan kakaknya yang terparkir di garasi motor, dengan jarak tidak jauh dari jalan gang yang terpisahkan pagar besi rumahnya.
Ditanya apakah ada suara motor orang tak dikenal menghampiri rumahnya, ia mengatakan dari penjelasan ibu kos yang tinggal di situ, bahwa ada satu suara motor matic.
"Kejadian sekitar jam 03.00 Wita, pas bangun sudah terbakar. Ibu kos yang tinggal di sini yang pertama tahu. Dia manggil ibu, kakak saya, terus kami bangun dan langsung siram motor hitam dan merah ini," katanya.
Komang dan kakaknya kemudian memadamkan api pada dini hari menjelang pagi itu, di antaranya menggunakan dua ember pasir yang juga berada di garasi motor.
"Kami padamkan api sekitar setengah jam. Dari jam tiga sampai setengah empat. Ini kan ada pasir juga, jadi padamkan pakai pasir sekitar dua ember baru mati," tuturnya.
Di rumahnya, ada sekitar tiga bangunan rumah.
Dua rumah milik orang tuanya yang ditinggalinya, dan satu bangunan tepat di depan motor yang terbakar ada rumah kos-kosan.
Saat ditanyakan apakah ada permasalahan, dia mengatakan tidak ada.