News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perempuan Pengemudi Ojek Online di Sleman Jadi Korban Pemukulan dan Percobaan Pemerkosaan

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM - Dugaan penganiayaan dan percobaan pemerkosaan oleh salah satu pria di asrama mahasiswa di wilayah Condongcatur terhadap perempuan yang berprofesi sebagai pegemudi ojek online (ojol) terjadi  di Jln Dadap RT 05 RW 09, Sanggrahan, Condongcatur, Depok, Sleman, Kamis (21/3/2019) siang.

Kanit Reskrim Polsek Depok Timur, Ipda Bambang Widiatmoko mengatakan, kejadian bermula ketika wanita pengemudi ojol hendak mengambil kaos untuk ikut serta dalam suatu kegiatan yang akan digelar di Yogyakarta.

"Komunikasinya lewat Facebook. Disuruh mau ngambil kaos atau tidak, kalau mau disuruh kesini (ke lokasi asrama-red). Terus nggak tahu karena di dalam mungkin berdua, sehingga kamarnya dikunci atau ada keinginan apa akhirnya terjadi penganiayaan," kata Bambang.

Dijelaskannya, saat kejadian berlangsung terduga pelaku tidak sedang mengakses layanan jasa ojol.

Korban yang berniat mengambil kaos kebetulan sedang mengenakan seragam ojol, sehingga sempat timbul spontanitas dari sejumlah pengemudi ojol untuk terjun ke lokasi kejadian.

"Tidak ada sama sekali. Bukan atas nama lembaga ojol atau apa. Kaitannya bukan pesan ojek, nggak. Karena korban sharing-nya ke sesama ojol, jadinya solidaritas," ungkapnya.

Bambang menyatakan, setelah kejadian berlangsung korban langsung melakukan visum dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

"Versi korban ada penganiayaan. Ada pukulan sebanyak tiga kali di wajah. Sementara masih dugaan penganiayaan. Kita masih percayakan kesini untuk koordinasi," ujarnya.(tribunjogja)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pengemudi Ojek Online jadi Korban Pemukulan dan Percobaan Pemerkosaan, Pelaku Sempat Kunci Kamar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini