TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Galuh Sasongko, wisatawan yang hilang di Pantai Patuk Gebang, Desa Jengglungharjo, Kecamatan Tanggunggunung ditemukan selamat di dasar jurang.
Tim SAR nyaris tidak percaya Galuh bisa selamat setelah terperosok ke jurang dari ketinggian sekitar 20 meter hingga 25 meter.
Ia hanya mengalami sejumlah luka lecet. Sementara tempat Galuh sangat sulit dijangkau.
Laut ganas menderu-deru di bawahnya, hanya sekitar tiga hingga lima meter.
Terpeleset sedikit saja, tubuh langsung digulung ombak samudera Hindia yang terkenal besar.
Selama semalam, Galuh bertahan di tempat pijakannya yang tidak seberapa lebar.
“Malam saya bisa tidur, tapi rasanya tidak nyaman. Saya mikir terus,” ucapnya, saat diperiksa oleh Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek, Brian Gautama.
Galuh bercerita, saat itu dia meninggalkan teman-temannya saat akan kembali ke Pantai Sanggar.
Jalur yang dipilihnya berbeda dari yang ditempuh teman-temannya.
Saat sudah terlalu jauh, Galuh sadar dirinya sudah tersesat.
“Waktu jalan itu saya seperti tidak sadarkan diri. Tahu-tahu sudah terjatuh (ke jurang),” ujarnya.
Pemuda ini mengaku sempat tak sadarkan diri di dasar jurang.
Saat terbangun, dia terus berteriak minta tolong.
Usahanya membuatkan hasil setelah dua temannya, Akbar dan Sandi serta puluhan warga yang mencari, mendengar suaranya.
Namun karena medannya yang sangat sulit dijangkau, tidak ada satu pun yang berani turun.
Warga kemudian melapor ke polisi dan diteruskan ke Basarnas, Pos SAR Trenggalek.
Sebelumnya Galuh pergi ke Pantai Sanggar bersama Sandi dan Akbar, Rabu (28/3/2019).
Mereka kemudian berjalan ke arah pantai Patuk Gebang. Saat akan balik ke Pantai Sanggar, sekitar pukul 15.00 WIB, Galuh mendahului dua temannya.
Namun saat dua temannya tiba di pantai Sanggar, Galuh belum juga tiba.
Setelah dicari beramai-ramai, Galuh ditemukan di dasar jurang.