TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Dua pelaku batal memerkosa calon pendeta muda karena sedang menstruasi. Sebelumnya, polisi menyampaikan hasil pemeriksaan forensik ada pemerkosaan.
Polisi pun mengakui kesalahan dalam pemeriksaan forensik tersebut. Cairan yang sebelumnya dikira sperma, ternyata bukan.
Adapun polisi telah menangkap dua pelaku pembunuhan terhadap calon pendeta muda itu. Keduanya adalah nang (20) dan Hendri (18).
Nang (20), salah satu tersangka pembunuhan calon pendeta MZ (24) di Kabupten OKI, Sumatera Selatan, mengaku memendam rasa cinta kepada korban sejak delapan bulan bekerja di perkebunan sawit.
Selama bekerja, ia selalu melihat korban keluar menuju pasar. Namun, satu pekan sebelum kejadian, pelaku sempat tersinggung dengan ucapan korban sehingga memicunya nekat untuk membunuh korban.
"Saya dikatain jelek. Saya memang suka, tapi takut ngomong," kata Nang yang terduduk di kursi roda di Mapolda Sumatera Selatan, Jumat (29/3/2019).
Ucapan korban ternyata membuat Nang dendam. Ia lalu mengajak tersangka Hendri (18) untuk menghadang korban saat melintas di lokasi kejadian.
Sebelum menghadang, mereka mencari kain sarung untuk menutupi wajah agar tak dikenali oleh korban.
Selain itu, Nang juga menyiapkan ban dalam untuk mengikat tangan dan kaki korban.
Pada Senin (25/3/2019) sekitar pukul 18.00, kedua pelaku menyergap MZ dan seorang bocah berinisial NP yang bersama dengannya.
NP diikat lebih dulu oleh pelaku Hendri. Selanjutnya korban MZ dibekap dan hendak diperkosa oleh para pelaku.
Namun, MZ ternyata datang bulan atau menstruasi. Kedua pelaku melecehkan MZ dan kemudian mencekiknya hingga tewas.
"NP diikat, lalu dicekik, setelah itu baru MZ. Waktu kami mau perkosa, korban lagi mens jadi hanya kami cabuli," ujarnya.
Hasil pemeriksaan forensik salah
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnian Adinegara mengatakan, ada kesalahan hasil pemeriksaan forensik terhadap tubuh korban, di mana satu cairan yang dikira adalah sperma ternyata bukan.
"Setelah dicek ternyata bukan sperma. Korban ternyata hanya dicabuli oleh pelaku," kata Zulkarnain saat menggelar pres rilis di Mapolda Sumsel.
Polisi menangkap kedua pelaku kurang dari 48 jam. Pelaku pembunuhan terungkap setelah petugas sebelumnya memeriksa lima saksi termasuk NP (9) yang berhasil selamat dari insiden pembunuhan tersebut.
Dari keterangan saksi, muncul dugaan pelaku berinisial H dan N. Kepastian itu sempat dibantah oleh keduanya. Keduanya menyangkal telah menghilangkan nyawa MZ.
Namun, ada saksi lain yang rupanya melihat H dan N berada di lokasi kejadian saat nyawa MZ dihabisi.
Mereka tak bisa lagi berkutik dan langsung diamankan petugas di kawasan Air Sugihan, Kabupaten OKI, pada Rabu (27/3/2019) malam.
Pelaku membenci korban
Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI) AKBP Doni Eka Saputra mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal, dua pelaku tega membunuh korban karena menaruh kebencian kepada MZ.
Namun, kebencian yang dimaksud belum bisa dibeberkan pihak kepolisian kepada publik.
"Dugaannya dari info awal ada kebencian (kepada korban), tapi kebenciannya apa belum tahu. Pelakunya dua pria," kata Doni melalui pesan singkat, Kamis (28/3/2019).
Doni mengatakan, kedua pelaku tersebut ditangkap petugas pada Rabu (28/3/2019) malam. Penangkapan tersebut berawal dari keterangan para saksi yang telah diperiksa oleh penyidik.
"Pelaku tidak memiliki kedekatan dengan korban. Untuk jelasnya besok saja rilis, nanti kapolda langsung yang memberikan keterangan," ujarnya.
Asmara jadi dugaan motif para pelaku
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi mengungkap, ada dugaan motif asmara saat pelaku menghabisi nyawa korban.
"Mereka sama-sama satu wilayah (Kabupten OKI). Diduga ada motif asmara," kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi saat dikonfirmasi, Kamis (28/3/2019).
Namun, Supriadi belum bisa memberikan keterangan jelas motif asmara yang dimaksud karena masih dalam tahap pengembangan.
Dua pelaku buruh perkebunan sawit
Dua pelaku tersebut berinisial H dan N yang saat ini masih dalam pemeriksaan oleh penyidik.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, kedua pelaku merupakan buruh yang bekerja di perkebunan sawit dan sama-sama berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
"Iya berkat tim di lapangan dan masyarakat, pelaku sudah ditangkap. Inisialnya N dan H. Iya benar (buruh perkebunan sawit)," kata Supriadi saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (28/3/2019).
Diungkapkan Supriadi, motif pembunuhan terhadap MZ diduga karena pelaku menyimpan dendam pribadi kepada korban. Namun, hal itu masih akan dilakukan pemeriksaan lebih mendalam.
"Motif sementara dendam asmara," ujarnya.
Pelaku ditangka kurang dari 48 jam
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, dua pelaku pembunuhan MZ saat ini masih diperiksa secara intensif oleh petugas.
Keduanya ditangkap setelah lebih dulu pihak penyidik melakukan pemeriksaan terhadap para saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Dari keterangan saksi tersebut, petugas akhirnya berhasil menangkap kedua pelaku di kawasan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
"Iya alhamdulillah belum sampai 48 jam tim dari Polda Sumsel, Polres OKI, dan polsek sudah bisa menangkap pelaku inisial H dan N. Besok setelah bukti dan tersangka merapat ke Polda, kami akan rilis sekitar pukul 15.00 WIB," kata Zulkarnain saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (28/3/2019).
Pelaku sempat menyangkal
Dua pelaku pembunuhan terhadap MZ (24), calon pendeta di Kabupaten Ogan Komering Ilir ( OKI), Sumatera Selatan sempat menyangkal saat akan diperiksa pihak kepolisian setempat.
Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI) AKBP Donny Eka Saputra mengatakan, mulanya penyidik melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi yang berada di sekitar lokasi.
Dari pemeriksaan itu, mengarah kepada dua pelaku yang diduga sebagai pembunuh MZ.
Namun, H dan N masih tetap bersikeras jika bukan pelaku pembunuhan terhadap MZ.
"Sebetulnya pelaku diamankan malam kemarin, berdasarkan dari bukti-bukti yang dikumpulkan mengarah kepada pelaku."
"Sempat mengelak, tapi ternyata ada masyarakat melihat pelaku. Sehingga tidak menyangkal lagi," kata Donny saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (28/3/2019).
Donny melanjutkan, keduanya saat ini sedang dibawa ke Polres OKI untuk diperiksa.
Selanjutnya, mereka akan dibawa ke Polda Sumsel.
"Nanti akan dibawa ke Palembang, besok dirilis oleh Kapolda untuk lebih jelasnya,"ujarnya.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, motif asmara diduga menjadi pemicu H dan N nekat membunuh korban.
"Mereka sama-sama satu wilayah (Kabupten OKI). Diduga ada motif asmara," kata Supriadi saat dikonfirmasi, Kamis (28/3/2019).
Namun, Supriadi belum bisa memberikan keterangan jelas motif asmara yang dimaksud karena masih dalam tahap pengembangan.
"Lebih lengkapnya besok, karena akan dirilis," ujarnya.