TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Jajaran Polda Lampung menembak mati dua perampok sadis yang melawan saat akan ditangkap pada Kamis (28/3/2019).
Drama baku tembak polisi dan penjahat pun sempat terjadi saat penangkapan di Jalan Purnawirawan 6A Gunung Terang, Langkapura, Kota Bandar Lampung.
Kedua perampok sadis tersebut akhirnya tewas ditembus timah panas.
Kasubdit III Jatanras Polda Lampung, AKBP Ruli Andi Yunianto mengatakan, kedua tersangka dikenal nekat dan tak segan melukai korbannya.
Keduanya merupakan jaringan spesialis pencurian rumah kosong.
"Yang di Jalan Nusantara, juga mereka berdua. Jadi, mereka ini pemetik yang memang incar rumah kosong. Kalau tepergok, akan melakukan kekerasan," tuturnya.
Dari tujuh TKP, kata Ruli, kedua tersangka pernah melakukan aksi pencurian di Bilabong, Kemiling.
"Di Bilabong ini, pelaku sempat menyandera anak pemilik rumah. Kejadian ini pada bulan Januari," paparnya.
Seorang Ibu Nyaris Ditembak
Drama baku tembak polisi dan penjahat di Bandar Lampung ternyata memiliki kisah heroik.
Polisi menyelamatkan nyawa seorang ibu yang ditembaki penjahat saat buka pintu rumah.
Kejadian menegangkan polisi menyelamatkan seorang ibu yang ditembaki penjahat berlangsung sebelum aksi baku tembak polisi dan penjahat terjadi.
Peristiwa baku tembak polisi dan penjahat terjadi di Jalan Purnawirawan 6A Gunung Terang, Langkapura, Kota Bandar Lampung, Kamis (28/3/2019).
Baca: Siti Zulaeha Dibunuh terkait Pembagian Dana Proyek?
Kedua penjahat tersebut akhirnya tewas tertembus timah panas.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, AKBP Adrian Indra Nurinta menuturkan, kedua pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) bernama Dedy Irawan (37) dan Hendri (36).
Saat hendak ditangkap, keduanya bersembunyi di rumah kosong.
Rumah kosong itu berada di belakang rumah pelaku.
"Anggota mengetahui bahwa kedua pelaku lompat pagar dan bersembunyi di rumah kosong, yang dalam kondisi terkunci," ungkap Adrian Indra Nurinta saat gelar perkara, Jumat (29/3/2019).
Polisi lalu memeriksa rumah kosong tersebut.
"Beruntung, ada yang membantu. Ada ibu-ibu yang diserahi kunci," kata Adrian Indra Nurinta.
"Ibu tersebut mengajukan diri untuk membuka pintu karena pintu rumah sulit dibuka. Hanya ibu tersebut yang bisa membuka," kata Adrian menambahkan.
Peristiwa menegangkan kemudian terjadi saat ibu tersebut berusaha membuka pintu rumah.
"Saat dibuka itu, pelaku di dalam rumah sudah menodongkan senpi ke ibu tersebut. Beruntung bisa ditarik oleh anggota, sehingga tembakan tidak mengenai sang ibu," ungkap Adrian.
Adrian menuturkan, ibu tersebut langsung dibawa ke tempat yang aman.
"Lalu, kami lakukan tindakan tegas," kata Adrian.
"Jadi benar, waktu penangkapan terjadi baku tembak. Beruntung, anggota dan masyarakat selamat semua," lanjutnya.
Baca: Usai Membunuh Siti Zulaeha, Dosen Wahyu Sempat Telepon Suami Korban Ucapkan Bela Sungkawa
Hasil Pengembangan Kasus
Adrian mengatakan, penyergapan dua pelaku yang kemudian meninggal di Gunung Terang, berawal dari penangkapan tiga tersangka curat dan curas spesialis rumah kosong.
"Ketiga tersangka yang ditangkap dahulu merupakan komplotan dua pelaku yang kami sergap kemarin (Kamis, 28/3/2019)," tuturnya.
Adapun, ketiga tersangka tersebut, yakni R (33), N (18), DAN P (24).
Ketiganya diamankan pada Senin, 4 Februari 2019.
"Dari ketiganya, terbongkar masih ada beberapa pelaku pencuri rumah kosong asal Palembang, dan tempat menjual barang hasil curian," kata dia.
Pada Selasa, 26 Maret 2019, Adrian mengatakan, Tekab 308 Polda Lampung menangkap empat penadah hasil curian rumah kosong.
Keempatnya yakni DS alias J (37), S (38), MI (30) dan H alias B (49).
"Keempatnya ini memang penadah yang sering membeli barang hasil curian dua pelaku yang kami gerebek kemarin," ucap Adrian.
"Dari hasil interogasi, keempatnya mengambil barang hasil curian di sebuah rumah kontrakan di Jalan Purnawirawan, Gunung Terang," imbuhnya.
Lalu pada Kamis, 28 Maret 2019 sekitar pukul 06.00 WIB, pihaknya melakukan penyergapan.
"Namun, kedua tersangka ini melakukan perlawanan. Sehingga, petugas melakukan tindakan tegas," ujar Adrian.
"Kedua tersangka pun meninggal di lokasi, dan sudah kami serahkan ke pihak keluarga di Palembang semalam," lanjutnya.
Lintas Provinsi
Adrian mengatakan, kedua pelaku yang ditembak mati merupakan pelaku curat dan curas lintas provinsi.
"Jadi dia dari Palembang, beraksi di Sumbagsel, Lampung, termasuk Bengkulu," jelasnya.
Adrian menuturkan, setidaknya ada tujuh TKP yang telah dikuras oleh kedua tersangka.
"Tujuh TKP ini di antaranya Korpri, Way Kandis, Untung Suropati, Labuhan Ratu, Kemiling, dan seterusanya," jelasnya.
Polisi, masih melakukan pengejaran kelompok jaringan pencuri bobol rumah kosong tersebut.
"Jadi dua tersangka ini ini memang masih ada lagi jaringan lainnya, dan masih kami lakukan pengejaran," tegasnya.
Adrian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan jangan mudah percaya.
"Kalau ada yang mencurigakan langsung laporkan, jangan bertindak sendiri karena banyak pelaku pencurian di wilayah Bandar Lampung banyak memakai senpi rakitan," tandasnya.
Sita Barang Bukti
Kasubdit III Jatanras Polda Lampung, AKBP Ruli Andi Yunianto mengatakan, dari hasil penangkapan, pihaknya setidaknya menyita barang bukti hasil curian, yakni:
1. Dua pucuk senjata api rakitan jenis revolver.
2. Dua tablet merek Samsung.
3. Dua unit smartphone.
4. Tiga unit Playstaion.
5. Satu set mini compo.
6. Satu unit Vacum Cleaner.
7. Satu buah tas acecoris berisi perhiasan.
8. Tiga unit Subwofer.
9. Dua kotak berisi batu cicin dan uang.
10. Satu buah pisau, palu, obeng, dan kunci T.
12. Dua unit TV LED.
13. Satu unit AC duduk.
14. Satu unit kamera DLSR.
15. Dua unit sepeda motor, meliputi Supra X 125 dengan nopol BE 4191 YK, dan Yamaha Vixion bernopol BG 3357 ABE.
16. satu unit mobil Toyota Avanza warna silver bernopol BG 1253 PR.
"Ini semua kami amankan dari rumah kontrakan tersangka di Gunung Terang, jadi silakan masyarakat yang merasa kehilangan bisa ke Polda Lampung," tandasnya. (tribunlampung.co.id/hanif mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Perampok Sadis Asal Palembang Tewas Ditembak Polisi di Lampung, Pernah Sandera Pemilik Rumah