Menurut Didik, saat ini pihaknya bersama petugas terkait sedang turun ke lokasi dampak bencana dengan mendata jika ada korban gempa, termasuk mendata rumah atau bangunan milik warga yang rusak akibat gempat. “ Sementara ada sekitar 8 bangunan rumah yang rusak akibat gempa,” katanya.
Sebagian rumah yang rusak yakni rumah Herawati (35), Bu Maryam, (50) dan rumah milik Muhayaran (55), yang mengalami rusak di bagian atap rumahnya.
Sedangan pada rumah milik Muhni (60), Nisa (50) dan milik Surawi (34), di Dusun Ambulung, Desa Kropoh rusak pada bagian tembok rumahnya.
“ Kami bersama BPBD Sumenep, masih terus mendata rumah-rumah warga yang terkena bencana gempa ini. Nanti pasti kami sampaikan perkembangannya,” pungkasnya.
Info BMKG, gempa bumi pada pukul 08.25 wib, terletak di koordinat 7,22 LS dan 114,56 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 km arah tenggara, Kabupaten Sumenep pada kedalaman 5 km.
Dengan melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal yang diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik.