News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Jokowi Tidak Ingin Indonesia Dilanda Perang seperti Afghanistan Gara-gara Masalah Politik

Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo menutup Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) ke X Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Hotel Sutanraja, Maumbi, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu (31/3/2019).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Pesta Demokrasi di Indonesia tinggal menghitung hari.

Dengan adanya beragam pilihan dan rasa fanatisme kepada salah satu peserta pemilu, sering kali terjadi pertikaian atau kebencian antara simpatisan satu dengan lainnya.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kembali mengingatkan masyarakat Indonesia tentang pentingnya menjada kesatuan dan persatuan berbangsa dan bertanah air.

Saat memberi sambutan pada peringatan Isra Mi'raj di Gor Pandawa Solo Baru, Rabu (3/3/2019), Jokowi tidak ingin Indonesia seperti Afganistan.

"Negara kita masyarakatnya majemuk, berbeda-beda terdiri dari berbagai agama, suku, bahasa, dan budaya," katanya saat sambutan.

Dia menambahkan sebanyak 290 juta penduduk Indonesia hidup di 17 ribu pulau, yang paling banyak di Pulau Jawa dengan 149 juta, padahal masih banyak pulau lainnya.

Selain itu ada 714 suku, dan lebih dari 1.100 bahasa daerah yang di miliki Bangsa Indonesia, sehingga Indonesia kaya akan nilai budaya.

"Biasanya perbedaan muncul karena urusan politik, seperti pilihan Presiden, Gubernur, atau Bupati."

"Saya ingin mengingatkan jangan sampai peristiwa politik, kita jadi lupa kalau kita saudara sebangsa setanah air, kita lupa menjaga ukhuwah kita, ukhuwah Islamiah kita, ukhuwah Wathaniah kita," katanya.

BACA HALAMAN SELANJUTNYA >>>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini