"Sudah kami duga bahwa keduanya sangat mengenal korban," katanya pada awak media, Jumat (12/4/2019).
Keduanya, lanjut Barung, merupakan teman dekat dalam sebuah komunitas.
Selain itu, kedua pelaku merupakan warga asal Kediri.
"Mereka bersama korban diketahui terlibat dalam sebuah komunitas, mereka mengenal saat bertemu di sana," lanjutnya.
AP dan AJ, ungkap Barung, memiliki kecenderungan perilaku yang 'melambai'.
"Kedua pelaku ini diidentifikasi memiliki kecenderungan perilaku yang agak melambai," katanya.
Sekadar diketahui, sesosok mayat ditemukan di dalam koper yang tergeletak di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019).
Mayat berjenis kelamin laki-laki itu bernama Budi Hartanto (28), warga Jalan Taman Melati, Tamansari, Kediri.
Ia dikenal pendiam, dan berprofesi sebagai guru kesenian di SDN Banjarmlati yang berstatus sebagai guru honorer.
Dibunuh di Kediri
Barung Mangera menyebut, lokasi ditemukannya mayat di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, hanya sebagai lokasi pembuangan.
"Blitar itu ternyata lokasi pembuangan jasad saja," katanya pada awak media, Jumat (12/4/2019).
Namun, proses pembunuhan dan mutilasi jasad korban, ungkap Barung, di lakukan di Kabupaten Kediri.
"Dan lokasi pembunuhan memang terjadi di Kediri," lanjutnya.