Amatan Tribun Medan, personel melakukan pemusnahan dengan sedikit ledakan.
Polisi menemukan dari dalam ransel itu ternyata terdapat pot bunga hitam berisikan tanah.
Polisi telah mengamankan ransel dan pot yang berisikan tanah untuk mencari pelaku. Sementara, ini barang bukti masih disimpan di Mako Brimob.
Kapolres Pematangsiantar AKBP Heribertus Ompusunggu mengatakan ini perbuatan sangat memalukan. Polisi dengan dua melati di pundaknya ini mengatakan sudah mengantongi barang bukti kamera CCTV, sidik jari pelaku di tas dan pot, dan saksi-saksi mata.
"Ini perbuatan sangat memalukan dan tidak kita tolerir. Kita akan selidiki pelakunya. Ini menakut-nakuti dan sudah meresahkan masyarakat. Kami selidiki sidik jari,"ujarnya.
Wadanki II Subden II Brimob Kota Pematangsiantar Iptu Yusuf mengatakan pergerakan ini sesuai dengan arahan dari Polda Sumut. Untuk eksekusi, Iptu Yusuf pun memastikan masih menunggu dari Polda Sumut.
"Akan kami indentifikasi cari tahu bom atau bukan. Kamai juga tanya Polda untuk eksekusi dengan cara apa,"katanya di lokasi.
AKBP Herobertus memastikan kelada masyarakat untuk tidak takut dengan ancaman teror. Ia memastikan Kota Pematangsiantar dalam kondisi kondusif.
"Kepada masyarakat jangan takut. Ini perbuatan yang sangat memalukan. Coba-coba membuat onar. Siantar masih kondusif dan aman," ujarnya.
Heribertus memastikan terus melakukan pengembangan untuk menemukan pelaku.
AKBP Heribertus menjelaskan segera melakukan jadwal patroli secara besar terkait peristiwa yang terjadi. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk cepat melaporkan jika ada sesuatu yang mencurigakan.
"Kami laksanakan patroli secara besar. Tidak. Kita masih dalam kondisi aman dan kondusif," pungkasnya.(tmy/tribun-medan.com)