TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kasus pembunuhan guru honorer asal Kediri, Budi Hartanto (28), yang tewas dimutilasi dan jenazahnya dibuang di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, terus bergulir bersamaan dengan sejumlah fakta yang ditemukan oleh pihak kepolisian.
Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Gupuh Setiono, akhirnya merilis sejumlah temuan fakta terkait kasus pembunuhan itu pada, Senin (15/4/2019) siang.
Dalam penyampaian rilis, kedua tersangka pelaku pembunuhan pun turut dihadirkan.
Bahkan, tersangka Aris Sugiarto sempat menangis di hadapan para wartawan.
Dirangkum SURYA.co.id dari data yang didapat di lapangan, berikut sederet fakta terbaru terkait pembunuhan guru honorer asal Kediri.
Baca: Pembunuh Guru Honorer Kediri Nangis Sesenggukan Sambil Doakan Korban yang Telah Dimutilasi
1. Banyak motif yang mendasari pembunuhan
Kombes pol Gupuh Setiono menjelaskan, motif pembunuhan tersebut saling berhubungan.
Di satu sisi ada motif asmara, namun di sisi yang lain juga terjadi motif perselisihan diantara kedua pelaku dan korban.
"Hubungan asmara sesama jenis, terus berakhir perselisihan karena tidak diberikan uang dan berakhir dengan pertengkaran yang mengakibatkan korban dibunuh," katanya pada awak media di depan Halaman Reskrimum Polda Jatim.
2. Hanya satu pelaku yang memiliki hubungan spesial dengan korban
Gupuh mengatakan, pelaku yang memiliki hubungan asmara sejenis adalah Aris Sugianto.
Hubungan spesial yang dimiliki keduanya rupanya juga berlanjut dengan melakukan hubungan intim.
Bahkan, menurut penuturan Gupuh, Budi Hartanto selalu mendapat uang dari Aris Sugiarto.
Aris Sugiarto terhitung sudah tiga kali melakukan hubungan intim bersama korban. Keduanya melakukan hubungan tersebut di kediaman Aris.