TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kedua orang tua bayi yang diduga tertukar di RSUD Dr Soetomo Surabaya diambil sampel darah mereka.
Tidak hanya Muhammad Mughni dan istrinya, Siti Romlah, sang bayi juga diambil darahnya.
"Jam 16.00 tadi kedua orang tua bersama bayinya diambil darah mereka.
Baca: Duit Nasabah BRI di Mojokerto Rp 2 Miliar Raib Ternyata Ulah Karyawatinya
Baca: Ini Omongan Audrey yang Bikin Pelaku Sakit Hati? Bukan Masalah Cowok, Seret Almarhum Ayah
Ini dalam rangka tes DNA untuk memastikan bahwa bayi laki-laki yang sebelumnya dibilang perempuan benar-benar bayi Pak Mughni," kata M Sholeh, pengacara yang mendampingi Mughni, Selasa (16/4/2019).
Mughni, warga Kelurahan Pegirian, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, mengantarkan istrinya mendapatkan layanan persalinan di RSUD Dr Soetomo.
Istrinya melahirkan dengan operasi sesar. Keduanya diberi tahu pihak rumah sakit (apakah perawat atau dokter) bahwa bayi lahir perempuan.
Sang orang tua senang karena anak kelima yang diimpikan lahir perempuan terwujud.
Namun, saat luar itu ada kejanggalan, sang ayah, Mughni, tidak melakukan proses mang-azani sang bayi.
Baru dua hari setelahnya bayi digendong ibunya buang habis operasi.
Hingga saat ini, Keluarga bayi yang diduga tertukar di RSUD Dr Soetomo Surabaya ingin kepastian bayi mereka.
Bayi yang semula diberi tahu berjenis kelamin perempuan, saat digendong ternyata bayi laki-laki.
Sholeh mendesak pihak rumah sakit untuk melakukan tes DNA.
"Akhirnya permintaan kami dipenuhi untuk memastikan polemik soal dugaan bayi yang tertukar. Biaya semua ditanggung pihak rumah sakit," kata Sholeh.
Belum diketahui Persis kapan hasil tes DNA untuk memastikan bayi itu diketahui.
Namun dia berharap secepatnya agar keluarga itu tenang dan nyaman.
Baca: Masalah Sepele Ini Jadi Sebab Tersangka Memotong Leher Budi Hartanto Usai Membunuhnya
Baca: Budi Hartanto Dibunuh Lalu Dimutilasi Gara-gara Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Ini Fakta-faktanya
Pengacara M Sholeh mendampingi keluarga ini untuk mendudukkan persoalan.
"Jalan terakhir memang adalah tes DNA," kata Sholeh.
Menurutnya kejadian hingga membuat keluarga Mughni ragu akan bayinya itu harus menjadi evaluasi.
Sistem layanan dan standar penanganan bayi lahir harus berjalan maksimal.
Jika memang ada standar gelang nama orang tua perempuan yang menempel pada bayi sebagai penanda, semua harus dipastikan.
"Gelang bayi laki-laki itu tertulis Siti Romlah. Jangan sampai ada bayi yang tertukar," kata Sholeh.
Baca: Sosok Husin Pengemplang Pajak Rp 450 Miliar Asal Medan, Punya Rumah Mewah di Royal Golf
Belum diperoleh konfirmasi langsung dari pihak RSU Dr Soetomo atas kecurigaan keluarga Mughni akan bayinya. Apakah Miss komunikasi.
Apakah perawat kurang akurat memberitahukan ke keluarga pasien atau faktor lain.
"Kami tidak bisa menemui manajemen RSU Dr Soetomo.
Hanya ditemui staf Humas. Mereka berjanji akan menginvestigasi akan keraguan keluarga bayi," kata Sholeh. (Nuraini Faiq)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kasus Bayi Diduga Tertukar, Pihak RSUD Dr Soetomo Surabaya Lakukan Langkah Begini