Baru setengah kakinya berada di air, Baharuddin merasakan adanya tubuh manusia.
Benar saja, tubuh tersebut merupakan adiknya.
Setelah diangkat, kondisi korban sudah tidak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia.
Korban ditemukan sekitar pukul 18.30 Wita dan langsung dibawa ke rumah duka yang terdapat di RT 9.
"Kami cari kemana-mana, ke gunung juga. Lalu, ada anak-anak yang lihat adik saya, katanya sempat terlihat di sumur," ucap Baharuddin, Jumat (19/4/2019) malam.
"Saya langsung ke sumur, di situ ada mainan Superman adik saya, lalu saya lihat timba ada di sumur. Saya kuras dulu sedikit, lalu saya masuk, di dalam sumur ada adik saya," katanya.
Ketua RT 26, Ruslan (52) menjelaskan, air sumur tua tersebut dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mandi maupun mencuci.
"Sumur tua ini sudah ada sejak tahun 1980-an. Warga gunakan airnya untuk mandi dan cucian. Lokasinya tidak jauh dari akses jalan warga," kata Ruslan.
Hal yang sama juga diungkapkan Lurah Sidodamai, Suraijin.
Baca: Jejak Brigjen Pol Syaiful Zachri, Mantan Kapolda Babel yang Meninggal saat Memantau Pemilu di NTT
Dia menjelaskan, air di sumur tersebut memang dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari, terutama mandi dan mencuci.
Keberadaan air sumur itu cukup membantu warga terutama ketika air PDAM tidak mengalir, bahkan aliran air PDAM belum dapat menjangkau warga di kawasan perbukitan di Jalan Damai.
"Kalau air tidak mengalir, warga pakai air sumur ini. Terlebih di daerah atas ini belum terjangkau PDAM, hanya di bawah saja ada teraliri," ungkapnya.
Atas kejadian itu, pihaknya akan membuatkan pagar dan meninggikan sumur tersebut, serta membuat penutup agar kejadian serupa tidak terulang.
"Akan kita buatkan pagar dan kita tinggikan karena sumur ini kondisinya nyaris rata dengan permukaan tanah. Nanti kita beri penutup juga," ujar Suraijin.