TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Tak tahu kalau dikuntit petugas, Solikin (32), warga Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, ditangkap petugas Satnarkoba Polres Blitar, Senin (22/4) malam kemarin.
Itu karena ia kedapatan membawa sabu-sabu seberat 0,26 gram, yang siap dijual ke pelanggannya.
Saat digeledah, petugas menemukan sabu, yang disimpan dibalik saku jaketnya.
Rencananya, itu akan dijual kepada seorang sopir truk, yang diduga jadi pelanggannya.
Namun apes, saat menunggu di tepi jalan raya, petugas memergokinya.
"Barang itu kami temukan di balik saku jaketnya, dengan dibungkus plastik. Rencananya, itu akan dijual dengan harga Rp 400.000," kata AKP Didik Suhardi, Kasat Narkona Polres Blitar, Selasa (23/4).
Menurutnya, penangkapan itu bermula dari petugas mendapatkan informasi kalau ada pengedar sabu mau melakukan transaksi.
Oleh petugas, informasi itu dikembangkan dan mengarah ke Solikin.
Sebab, ia sudah lama diketahui sebagai pengedar sabu namun sulit diendus. Katanya, ia jarang beraksi di Blitar jika petugas lagi menggalakkan operasi.
Namun, begitu diketahui malam itu, ia akan melakukan transaksi, petugas menguntitnya. Saat dikuntit, ia sedang mengendarai sepeda motor sendirian ke arah barat atau menuju ke arah kantor Pemkab Blitar, yang ada di Kecamatan Kanigoro.
Baca: Polisi Temukan Sabu-sabu di Kediaman Pelaku Mutilasi Budi Hartanto
Sesampai di Indomart, sepeda motornya menepi ke arah kiri dan berhenti di sebelah baratnya pertokoan itu.
Tempatnya memang sepi karena kirinya sawah dan gelap. Begitu berhenti, ia terlihat menghubungi seseorang karena sepertinya lagi menelpon.
Khawatir ia kabur, petugas langsung mendekatinya. "Katanya, ia lagi menunggu temannya. Begitu tahu kalau yang datang itu petugas, ia baru diam. Dan, kami temukan barang di balik saku jaketnya," ungkapnya.
Karena petugas menemukan BB, ia tak berkutik. Katanya, ia sedang menunggu pembeli. Namun, entah bagaimana, si pembelinya itu tak muncul sehingga ia langsung dibawa ke Polres Blitar.
"Pengakuannya, ia mendapat barang dari orang Ngawi. Namun, itu masih kami kembangkan siapa identitasnya. Informasinya, mereka bertemu setiap melakukan transaksi barang, cuma di mana pertemuannya, itu juga masih dalam penyelidikan," pungkasnya.