3. Polisi turun tangan
Terkait video itu, pihak kepolisian khususnya Polres Gianyar yang memiliki wilayah hukum Kabupaten Gianyar pun menindaklanjuti ramai dan viralnya video tersebut.
“Kita masih dalami terkait video itu. Dimana lokasi dan siapa yang ada di dalam video,” ungkap Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo, Jumat (26/4/2019) malam saat dikonfirmasi tribunbali.com (grup Surya.co.id).
Saat disinggung mengenai apakah sudah ada saksi-saksi yang diperiksa, orang nomor satu di Kepolisian Resor Gianyar ini menyampaikan belum ada yang diperiksa baik saksi maupun orang yang terdapat pada video.
“Kita juga belum lakukan pemeriksaan dan penyelidikan. Masih kita kumpulkan informasi-informasi terkait itu. Belum ada laporan juga ke kita pihak yang dirugikan atau semacamnya,” tutur AKBP Priyanto.
4. Bantahan Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar Ida Komang Upeksa
Beredarnya video mesum yang berisikan keterangan RSUD Sanjiwani Gianyar, membuat gerah pihak rumah sakit tersebut.
Pasalnya, tidak ada ciri-ciri bangsal dan tirai seperti dalam video di rumah sakit tersebut.
Saat ini pihak RSUD Sanjiwani telah berkoordinasi dengan Dinas Informasi dan Komunikasi (Inkom) Gianyar untuk menelusuri video tersebut.
Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar, Ida Komang Upeksa, membantah bahwa video mesum tersebut terjadi di RSUD Sanjiwani Gianyar.
Hal tersebut, kata dia, dapat dibuktikan dari material yang berada di dalam video.
Seperti korden warna biru dengan lis putih.
Dia menegaskan, saat ini di RSUD Sanjiwani Gianyar tak menggunakan material seperti itu.
"Melihat dari tirainya saja, sudah bisa dipastikan bukan RSUD Sanjiwani, kami tidak ada menggunakan yang sepeti itu. Ini bisa diperiksa langsung ke rumah sakit," ujarnya.