TRIBUNNEWS.COM, BATURAJA - Banjir yang melanda Desa Kepayang, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), membuat warga kesulitan untuk beraktivitas.
Masyarakat yang hendak mengantarkan jenazah menuju ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat harus menggunakan perahu sampan.
Almarhum diketahui bernama Jai (55 tahun), warga Desa Kepayang, Kecamatan Peninjauan. Ia meninggal lantaran sakit.
Saat ditanya wartawan, Jum warga setempat menjelaskan, warga yang hendak memakamkan jenazah harus menggunakan perahu sampan menuju TPU yang jaraknya sekitar 4 kilometer.
"Meninggalnya tadi pagi saat air masih menggenangi rumah. Jadi kami bersama warga harus menggunakan perahu untuk menuju makam," kata Jum.
Akibatnya kata dia, warga kesulitan untuk mengangkat keranda sehingga harus menggunakan perahu dengan dua orang penumpang serta keranda jenazah.
Baca: Peringatan Hari Buruh: Prabowo akan Beri Pidato, Sandiaga Dipastikan Tidak Hadir
Jum menceritakan, air yang melanda pemukiman merupakan banjir musiman yang terjadi setiap tahun.
Hal itu disebabkan meluapnya Sungai Ogan.
Sampai kini belum ada bantuan dari pemerintah setempat.
"Saat ini air masih menggenangi pemukiman kami memang sudah mulai surut tapi jika malam ini hujan tidak menutup kemungkinan air akan membanjiri pemukiman kami lagi," jelasnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, air menggenangi perumahan warga mencapai 1 meter lebih.
Rumah warga banyak terendam. Masyarakat setempat beraktivitas hanya menggunakan perahu sebagai alat transportasi warga saat ini.
Siaga
Naiknya volume air di Sungai Musi membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabuapten Musi Banyuasin (Muba), menetapkan status siaga II banjir.
Ditetapkannya status siaga II tersebut setelah tim BPBD Muba melakukan pemantauan Titik Muka Air (TMA) dengan ketinggian air mencapai 129 cm.