Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Guna tampil di gelaran World Dance Day atau Hari Tari Dunia (HTD) di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, para penyandang disabilitas telah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Terhitung sejak 3 bulan sebelum pertunjukan, penari yang berasal dari beberapa SLB di Solo ini telah berlatih.
"Untuk persiapan, kami telah persiapkan sejak 3 bulan yang lalu," kata Pelatih yang juga seorang pengajar di jurusan tari ISI Surakarta, Junet Sri Kuncoro usai pertunjukan, Senin (29/4/2019) siang.
• Hari Tari Sedunia di Stadion Sriwedari Solo Bakal Dimeriahkan 5.000 Penari Jaranan
Terdapat sektiar 28 penari dengan tuna netra, tuna jaksa dan sisanya tuna wicara.
"Ini merupakan karya ketiga saya sebenarnya," katanya.
"Metode melatihnya berbeda antara tuna rungu dan netra, kalau rungu saya bergerak dia melihat, bisa menirukan saya dan juga memancing untuk berkreatifitas," katanya.
Sedangkan untuk persiapan bagi tuna netra, Junet harus menyentuh badan peserta.
Sehingga penari memahami jenis tarian seperti apa yang akan ditarikan.
"Saya ajari ini tangannya harus di gerakan ke atas, sambil memberi kepercayaan diri dan keberanian diri untuk bergerak," katanya.