Perempuan berusia 16 tahun itu bekerja sebagai karyawan Salon Princess di Bandar Lampung.
Ia berasal dari Desa Sumber Agung, RT 1RW 2, Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Pringsewu.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bandar Lampung Komisaris Syouzarnanda Mega membenarkan mayat itu merupakan korban lakalantas di Bandar Lampung.
Ia mengungkapkan, lakalantas bermula saat dump truck BE 9169 BV melintas di Jalan Laksamana Malahayati, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, Selasa dini hari.
Baca: Pengusaha Diduga Belikan Barang Mewah Senilai Hampir Rp 500 Juta Buat Kado Ultah Sri Wahyumi 8 Mei
"Pada saat bersamaan, sekitar pukul 01.00 WIB, sepeda motor Honda Beat BE 4857 DY melintas di belakang dump truck itu. Pengendaranya adalah korban Frisia Wulandari," kata Nanda, sapaan akrabnya.
Nanda membeberkan, ketika tiba di Jalan Cumi, truk hendak berbelok ke kanan, masuk ke jalan tersebut.
Namun terjadi tabrakan setelah motor Honda Beat menghantam bagian belakang truk hingga pengendaranya masuk kolong sebelah kanan.
"Saat kejadian, ada warga yang melihat. Mereka teriak-teriak, akhirnya truk itu berhenti," papar Nanda.
Setelah berhenti karena warga berteriak, lanjut Nanda, truk tersebut malah berjalan mundur. Tak ayal, truk itu melindas korban yang masih berada di kolong.
"Sopir menghentikan truk, tapi entah bagaimana kemudian memundurkan truk. Padahal, korban masih di bawah kolong truk. Akhirnya, korban terlindas," ujarnya.
Selanjutnya, Nanda menerangkan, sopir truk dengan bantuan sejumlah warga mengangkat korban ke dalam truk.
Saat itu, ungkap Nanda, si sopir mengaku akan membawa korban ke rumah sakit terdekat.
"Namun, saksi mata saat itu curiga sopir truk tidak membawa korban ke rumah sakit. Makanya, mereka kemudian mencari korban ke sejumlah rumah sakit. Tapi, mereka tidak menemukan korban," kata Nanda.
Nanda menjelaskan, polisi baru menemukan korban sekitar 21 jam usai peristiwa lakalantas.