Sementara ini, Ni Wayan Sariani seorang diri harus menjadi tulang punggung untuk keluarganya.
Ia harus membesarkan tiga buah hatinya yang masih kecil.
Putrinya yang pertama duduk di kelas 3 SD, dan anaknya yang kedua masih di TK.
Sedangkan anak bungsunya masih berusia 1 tahun 8 bulan.
"Saya ditinggal oleh suami ketika masih hamil," jelas Sariani.
Memenuhi kebutuhannya sehari-hari, Sariani harus jadi buruh mejejaitan.
Hasilnya tidak seberapa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain anak-anak, saat ini Sariani juga harus merawat mertuanya yang dalam keadaan sakit-sakitan.
"Semoga Tuhan masih memberikan saya jalan untuk dapat melewati cobaan ini," harap Sariani. (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Meneteskan Air Mata, Sariani Ungkap Sudah Sebulan Tak Tahu Nasib Suami di Nusakambangan