Sebelum terjadi pembantaian, ternyata korban Irawati sempat meminta tolong kepada famili yang juga tetangga.
Korban sempat meminta tolong lewat SMS kepada Silmam (30) famili dari korban yang juga warga desa setempat.
"Bahwa dirinya mendapatkan SMS dari korban yang isi SMS tersebut 'Nyak di mana' pada pukul 01.19 WIB. Dan sms kedua 'Nyak tolong' pada pukul 01.20 WIB. Lalu saksi membalas 'Kenapa cek?' pada pukul 01.25 WIB," kata sumber Serambinews.com.
Selanjutnya, saksi Silmam, mendapatkan telepon dari Zulkifli (35) yang juga warga desa itu.
Zulkifli menyuruhnya untuk ke lokasi, karena salah satu anak korban atas nama Zikri (4) diduga telah loncat dari lantai dua rumahnya dan merangkak ke rumah Zulkifli.
4. Pelaku Kabur Bawa Palu dan Parang
Baca: Tak Diundang Syahrini, Di Lokasi yang Sama Melaney Ricardo Gelar Acara Sangat Mewah
Baca: Tradisi Ramadan di Turki, Ada yang Mirip dengan Kebiasaan di Idonesia
Pelaku ditangkap intel polisi saat turun dari angkutan umum, di kawasan Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.
Aidil Ginting ditangkap di depan sebuah toko Handphone di Lambaro, Aceh Besar.
Tersangka sedang menunggu angkot yang diduga hendak melarikan diri.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan, melalui Kasat Reskrim Indra T Herlambang, menyebutkan, saat tersangka ditangkap polisi menemukan sejumlah barang bukti, diantaranya sebuah pisau lipat.
"Sesuai keterangan tersangka, dia menebas leher istrinya dan menusuk leher kedua anak tirinya dengan pisau lipat tersebut," ujar AKP Indra.
Selain itu juga ditemukan satu tas berisikan peralatan tukang, sehubungan tersangka merupakan seorang tukang bangunan.
5. Pelaku Mengaku Kesurupan
Polisi terus menginterogasi pelaku, namun pelaku mengaku kerasukan setan saat melakukannya (membunuh
"Masih kita interograsi terus. Sementara keterangannya bahwa dia melakukan itu karena kerasukan (setan)," pungkas Dir Reskrimum Polda Aceh, Kombes Pol Agus Sartijo.
Diberitakan sebelumnya, Masyarakat Gampong Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, digemparkan dengan teriakan seorang anak yang mengatakan akan dibunuh. (Saiful Bahri/Subur Dani)