Namun mereka berpisah karena masing-masing mengambil sekolah yang berbeda.
Susiyati waktu itu sekolah pijat di Malang. Sedangkan Mas Nan sekolah pijat di Bandung.
Ini yang membuat mereka hilang kontak selama 15 tahun.
Jodoh memang misteri alam, entah bagaimana takdir kemudian mempertemukan mereka kembali.
Cerita asmara yang dulu putus tersambung lagi hingga berujung ke pelaminan.
"Kami dulu satu sekolah di SLB di Banyuwangi. Kami pernah dekat saat itu. Namun setelah lulus, kami berpisah dan kemudian kami dipertemukan lagi," ungkapnya.
Mas Nan mengaku ingin mengasah bakatnya di bidang musik.
Ia berharap mempunyai studio musik. Namun semua itu terbentur finansial.
Sebab saat ini untuk makan saja, mereka masih harus berjuang.
Bersyukur katanya mereka memiliki keluarga yang peduli sehingga hidup mereka penuh kasih sayang.
Meski sejoli ini mereka masuk keluarga tidak mampu dan penyandang disabilitas, mereka belum mendapat bantuan.
Mas Nan tak mempermasalahkan hal itu. Ia dan istrinya memilih bekerja.
"Ya jika ada bantuan pastinya ingin, untuk rehab rumah.
Pasti kami sangat berterimakasih," harapnya. (i made ardhiangga)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kisah Hidup Sejoli Tuna Netra di Negara Kembali Bertemu Setelah 15 Tahun Terpisah