Pembangunan terminal penumpang Bandara Jenderal Besar Soedirman dilakukan dalam 3 tahap.
Adapun tahap I dibangun terminal penumpang berkapasitas 98.812 penumpang per tahun, lalu pembangungan Tahap II membuat terminal memiliki kapasitas 440.440 penumpang per tahun, kemudian Tahap III menjadikan terminal berkapasitas 597.645 penumpang per tahun.
“Pada tahap awal, investasi yang disiapkan Rp500 miliar untuk membangun terminal penumpang dan runway. Kami optimistis jumlah penumpang terus tumbuh setiap tahunnya hingga bisa menembus sekitar 600.000 penumpang per tahun, seiring juga dengan bergeliatnya perekonomian dan pariwisata karena terbukanya konektivitas udara di wilayah Jawa Tengah bagian Selatan ini," ujar Muhammad Awaluddin.
Dia menjelakan, pada Tahap I, bandara akan melayani penerbangan dengan pesawat ATR 72-600 dan sejenis, lalu kemudian nantinya setelah dilakukan pengembangan Tahap III bandara ini bisa melayani take off dan landing dari pesawat sekelas Boeing 737 dan Airbus A320.
"Kami perkirakan pergerakan pesawat bisa mencapai sekitar 7.500 per tahun,” ucapnya.
Pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan konektivitas udara di seluruh wilayah Indonesia sehingga pertumbuhan ekonomi dan pariwisata dapat optimal.